||7|| Jogging✔️

3.7K 281 6
                                    


"Tindakan yang terkesan klasik namun manis, bukan hanya perkataan namun juga tindakan, jika saja kau bukan kakak dari tubuh yang ku tempati mungkin aku akan jatuh cinta."
Valerie~










Vote nya dulu dong






Happy reading















Mobil bugatti chiron pur sport berwarna hitam berhenti tepat di area mansion Danendra, terlihat angkasa yang keluar dari mobil itu lalu berlari kecil untuk membuka pintu mobil samping kemudi, Naomi keluar dari mobil dengan menenteng beberapa kantong plastik dan paper bag, angkasa yang peka mengambil alih barang-barang Naomi lalu berjalan santai memasuki mansion disusul Naomi yang berjalan dibelakangnya.

Setelah dirasa cukup angkasa berpamitan kepada kedua orang tua Naomi, tak lupa Naomi juga, untuk pulang kerumahnya. Sekarang hanya tersisa dirinya dengan hana yang tengah membongkar isi dari kantong plastik tersebut, "makanan segini banyaknya buat apa sayang, beli sendiri apa angkasa yang beliin?" Tanya sang mama.

"Beli sendiri mah, sebenarnya angkasa mau beliin cuman kan dia udah beliin nau banyak barang" Ucapnya, "nih martabak sama terang bulan kacang buat mama sama papa, nau mau ke kamar dulu sekalian ngasih ini ke abang-abang" Ucapnya menyisakan dua kotak berisi martabak dan terang bulan lalu pergi tak lupa mencium pipi sang mama.

Pertama-tama ia akan pergi ke kamar Laskar, Naomi mengetuk pintu itu perlahan hingga sosok laki-laki dengan raut wajah marah membuka pintu tersebut, tanpa basa-basi naomi memberikan kotak berisi terang bulan rasa keju lalu pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun, kini ia akan pergi ke kamar Aska, berbeda dengan laskar yang pintu kamarnya tertutup rapat pintu kamar aska terbuka lebar seakan tau bahwa ia akan datang, Naomi mengetuk pintu itu tak butuh waktu lama suara dari Aska masuk kedalam indra pendengarannya, "masuk" Saat Naomi sudah memasuki kamar Aska, Aska kembali membuka suara, "Kok baru pulang?" Tanya aska yang kini berjalan mendekat kearah Naomi dengan raut wajah sedikit khawatir.

Tanpa menjawab pertanyaan dari Aska Naomi memberikan kotak berisi martabak ke Aska dan diterima dengan baik olehnya, saat hendak meninggalkan kamar Aska suara Aska membuat naomi menghentikan langkahnya, "Pertanyaan abang belum kamu jawab loh dek" Ucapnya, naomi menoleh sesaat "antri" Jawabnya lalu melanjutkan langkahnya, tepat saat naomi berada diambang pintu kamar Aska naomi mendengar suara terimakasih dari Aska.

Setelah urusannya selesai Naomi pergi ke kamarnya, meletakkan kantong plastik di meja dekat sofa dan meletakkan paper bag diatas sofa, ia akan berganti pakaian terlebih dahulu, lalu mengambil beberapa snack di kulkas kecilnya tak lupa beberapa kotak susu coklat.

Naomi mengambil laptop yang ia letakkan di meja belajar lalu meletakkannya di meja yang terdapat banyak sekali makanan, ia mulai mencari drama yang sudah ia donwload tadi pagi, ughh menonton drama ditemani dengan makanan dan minuman yang enak serta pakaian yang nyaman benar-benar sangat menyenangkan.

****

Jarum jam telah menunjukkan angka empat lebih dua puluh detik namun gadis yang tengah duduk beralaskan karpet berwarna hitam dengan pandangan yang mengarah ke laptop itu belum tertidur walau hanya sebentar, "aisshh, ending yang tidak memuaskan" Ucapnya lalu menutup laptop dan menyandarkan kelapanya di sofa, matanya beralih melihat jam dinding cantik yang terpasang di dinding, "wah, udah jam segini dan gw belum tidur" naomi bangkit dari duduknya dan meregangkan otot-otot yang terasa kaku.

Naomi berjalan memasuki kamar mandi untuk mencuci muka, ia memutuskan untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim setelah itu baru tidur, namun setelah sholat naomi tidak merasa mengantuk sama sekali, naomi berjalan santai menuju walk in closet mengganti piamanya menjadi kaos sebahu berwarna putih dipadukan dengan celana training berwarna hitam.

Bukan antagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang