||27|| Sadar

1.6K 108 7
                                    


Bintang nya dulu dong sayang

Typo bertebaran

Happy Reading

malam itu gadis cantik dengan luka di sekujur tubuhnya, luka bekas cambukan tertidur dipangkuan ziga, sedari tadi laki-laki bernama ziga itu mengoceh agar gadis di pangkuannya ini tidak memejamkan matanya, "gw udah bilang kan ini bahaya, dan lihat sekarang lo kaya gini" Ucapnya, dalam hati ingin sekali naomi menyumpali kaos kaki bagas yang baunya bisa bikin kucingnya pak somad pingsan.

Naomi menarik kasar kalung yang ada dilehernya, memberikan kalung itu kepada ziga, "kasih ini ke keluarga gw suruh mereka taruh mata kalung ini di tablet yang ada dilaci meja belajar, tablet itu nanti akan munculin layar hologram berisi vidio yang selama ini gw rekam, terakhir buat gw menghilang selama beberapa hari ini karna kondisi gw tidak memungkinkan untuk bertemu mereka, dan bilang kalau gw baik-baik saja" Meskipun naomi berbicara sangat lancar percayalah dia sedang menahan rasa sakit yang ada ditubuhnya.

Ziga menganguk tanpa disuruh pun dia akan membawa naomi pergi untuk beberapa hari ini, sudah cukup rencana demi rencana yang mereka buat, setelah naomi sembuh ziga akan membawa naomi pergi ke Paris untuk berlibur.

_Bukan Antagonis_

Di ruangan serba putih gadis cantik itu masih saja memejamkan matanya sudah sehari penuh laki-laki yang ada di sampingnya menunggu mata itu kembali terbuka,

Ziga laki-laki itu memegang dengan hati-hati tangan naomi mulutnya sedati tadi mengucapkan kata yang sama berulang kali menyuruh naomi untuk segera bangun, mengenai pesan naomi kemarin malam ziga sudah memberikan kalung itu melalui kurir ziga juga menyelipkan kertas bertuliskan bahwa naomi akan baik-baik saja bersamanya.

Ziga yakin sekarang mereka sedang menangis dan melakukan segala cara untuk menemukan naomi, tapi percuma, karna hari ini juga naomi akan segera dipindahkan menuju rumah sakit utama yang ada di Paris, dan meskipun mereka mengubek-ubek seluruh Indonesia itupun percuma.

Kita lupakan dulu ziga mari beralih ke kedua gadis cantik yang sedang berbicara, "terimakasih kak untuk semuannya tapi entah mengapa gw merasa ada yang menjangal" Valerie mengernyitkan keningnya apa yang salah tapi perasaanya juga mengatakan itu.

"Kakak tau jiwa ku sudah diterima memasuki cahaya putih itu" Ucapnya menunjuk cahaya putih, "aku bertemu dengan kak yaya dia bilang kalau kematiannya juga ada yang aneh, kak yaya tidak terlalu peduli dengan itu jadi dia bisa memasuki cahaya putih itu, sedangkan aku tidak puas dengan semuanya maka dari itu sebelum apa yang aku inginkan terkabul aku belum bisa memasuki cahaya itu" Jelasnya

"Kakak vale tau kak yaya bilang kalau saat sebelum kejadian itu mobil yang akan digunakan udah diperiksa dan semuanya dalam kondisi yang baik, lalu bagaimana bisa rem mobil itu blong dan masih ada banyak kerusakan lainnya, aku yakin orang itu menyabotase mobil yang akan dikendarai kak yaya, dan lagi orang itu mungkin berkeliaran disekitar kalian, namun kalian tidak tau, heumm mengenai nayla bagaimana mungkin dia tau dan menuduh jika bang aska yang membunuh jika pada saat itu nayla masih ada di Afrika?"

"Stop gw capek berfikir, kapan-kapan aja, ini juga baru kelar kan nau, istirahat dulu" Ucapnya. "Heumm iya juga, ah kak sepertinya kakak harus segera pergi kasian sekali kak ziga yang menunggumu"ucapnya seketika cahaya putih menyelimuti Naomi, Naomi memejamkan matanya lantaran cahaya yang terlalu terang itu.

Jari-jari itu bergerak perlahan membuat seseorang yang sedari tadi memegang tangannya mengubah raut khawatir menjadi senang, laki-laki itu bangkit dari duduknya tangan yang satunya ia gunakan untuk mengelus rambut panjang Naomi, perlahan mata yang tadinya tertutup rapat mulai terbuka, menampilkan iris coklat madu yang hangat. Naomi mengerjap menyesuaikan cahaya yang memasuki matanya.

Bukan antagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang