05🌼

786 75 5
                                    

Sebenarnya hari ini jadwal kelas siang Chaeyoung, hanya saja ia terpaksa untuk datang dua jam lebih awal karena si sialan Oh Sehun yang memaksanya untuk membantu mengerjakan tugas dari materi yang tidak dia mengerti.

Chaeyoung berdecak sebal sebari berjalan menghampiri Sehun yang sudah menunggunya di taman kampus. Entah apa yang pria bodoh itu pikirkan hingga meminta bertemu untuk belajar di tempat umum seperti itu.

"Ah! Chaeyoung!" Seru Sehun sebari melambai-lambaikan tangannya mengisyaratkan bahwa dirinya ada disana.

Chaeyoung mendelikan matanya malas, tanpa di kode seperti itu juga Chaeyoung sudah tau disana ada Sehun, tubuh pria itu sangat tinggi jadi tidak mungkin ia tidak melihatnya.

"Oh Sehun kau menganggu jam tidurku," dumel Chaeyoung sebari mendudukkan dirinya di samping Sehun.

"Mianhae, setelah ini ku traktir, janji," bujuk Sehun sebari menaik turunkan alisnya.

Chaeyoung hanya berdeham. Sehun itu senang sekali mengibul soal mentraktir Chaeyoung, entah keberapa kalinya pria itu berjanji tapi sampai sekarang belum juga di tepati.

"Chae, apa Lisa sudah kembali?" Tanya Sehun sebari mengeluarkan beberapa bukunya.

Sudah tiga hari Lisa pergi ke kampung halamannya, dan Sehun tidak mendapatkan kabar dari Lisa. Ya wajar saja pasangan yang masih di tahap pendekatan, Sehun sedang dalam mode berlebihannya.

"Belum, besok mungkin," jawab Chaeyoung. Gadis itu membuka buku Sehun dan mengamati tulisan Sehun yang tidak berubah. Masih sangat buruk.

"Perbaiki tulisanmu Oh Sehun, Lisa pasti malu berkencan dengan pria dengan tulisan seperti ceker ayam," celetuk Chaeyoung yang membuat Sehun menekuk wajahnya sebal.

"Kita mulai, aku akan membaca dulu rangkumannya, kau juga harus membaca materinya, dan tandai apa saja yang tidak kau pahami," ucap Chaeyoung yang di jawab anggukan kepala dari Sehun.

Sekitar tiga puluh menit Chaeyoung masih setia menjelaskan dengan lembut seluruh materi yang baru saja ia baca pada Sehun.

Sementara pria bermaga Oh itu hanya terdiam dengan mulutnya yang mengangga sebari mendengarkan penjelasan Chaeyoung. Jujur saja, kepalanya terasa sangat pening, ia merasa sekan semua penjelasan Chaeyoung tidak terserap dikepalanya, sedikitpun tidak.

Ponsel Chaeyoung tiba-tiba berdering membuat gadis itu terdiam sejenak, "sebentar," ucap Chaeyoung sebari merogoh saku celana panjangnya.

Sebuah senyuman bahagia terukir di wajahnya saat membaca orang yang menelponnya, tanpa basa basi Chaeyoung mengangkat telepon itu.

"Yabboesseo oppa," sapa Chaeyoung setelah sambungan mereka terhubung.

"Yabboesseo, Chae kau dimana? Aku sudah menunggumu dari tadi, tapi kau belum keluar juga," dumel Chanyeol dengan suaranya yang terdengar begitu keras membuat Chaeyoung sedikit menjauhkan ponsel itu dari telinganya.

"Kau dimana, sayang? Mau ku tunggu di depan rumah?" Tanya Chanyeol dengan rengekannya.

"Oppa mianhae, aku lupa mengabarimu. Aku sudah di kampus, Sehun mendesakku agar segera datang kesini," adu Chaeyoung sebari menatap Sehun tajam.

"Aish si Oh Sehun itu memang menyebalkan. Sayang, bisakah kau berikan ponselmu pada Sehun sebentar?" Ucap Chanyeol.

Chaeyoung menyerahkan ponselnya pada Sehun yang kini tengah berpura-pura sibuk membaca.

"Wae?" Tanya Sehun sebari menempelkan ponsel Chaeyoung ke telinganya.

"Yak Oh Sehun! Setidaknya tunggu aku menjemput Chaeyoung dulu!" Dumel Chanyeol dari sebrang sana.

Strength Woman ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang