Setelah Lima jam menempuh perjalanan yang sangat melelahkan, akhirnya Chaeyoung sampai di Geumsa Dong, Busan. Sebenarnya Chaeyoung ingin pergi ke tempat yang lebih jauh. Tapi, jika di pikir-pikir lagi Chaeyoung akan menghabiskan lebih banyak biaya. Pada akhirnya Chaeyoung memutuskan untuk menetap di tempat ini.
Chaeyoung menyeret kopernya dengan perlahan sebari menatap keadaan sekitar yang terlihat begitu asing untuknya. Ponsel Chaeyoung juga habis baterai, dan Chaeyoung tidak mau mengaktifkan kembali ponselnya. Biarkan saja ponsel itu mati, Chaeyoung tak peduli lagi.
Chaeyoung menolehkan kepalanya keberbagai arah, mencoba mencari penginapan atau apapun itu, mengingat waktu masih sangat pagi, jadi cuacanya sangat dingin dan tentu saja belum banyak orang yang mulai beraktivitas.
Lima menit berlalu Chaeyoung masih berjalan dengan raut wajahnya yang mulai menampakan rasa frustasinya. Chaeyoung sudah berjalan cukup lama, tapi dia masih belum menemukan penginapaan atau setidaknya sebuah taman untuk ia beristirahat.
Tak sengaja Chaeyoung menatap seorang wanita paruh baya dengan setelan khas orang yang baru saja akan berangkat ke kebun. Dengan matanya yang berbinar Chaeyoung langsung menghampiri wanita tua itu.
"Ajhuma!" Panggil Chaeyoung, "maaf menganggu waktumu, aku ingin bertanya apa disekitar sini ada penginapan?" Tanya Chaeyoung, "aku sangat lelah dan butuh tempat untuk beristirahat, aku juga sedang mengandung." Entah mengapa tapi Chaeyoung tiba-tiba ingin saja menceritakan pasal kehamilannya ini.
"Aigoo, penginapan jaraknya sangat jauh dari sini, kau harus naik bus dan haltenya ada di ujung jalan yang ada disana," jelas wanita tua itu membuat Chaeyoung mendesah pelan, demi apapun Chaeyoung sudah benar-benar lelah.
"Tidak masalah anak muda, kau bisa beristirahat di rumahku, kau sepertinya sangat kelelahan," ucapnya sebari menatap Chaeyoung dengan tatapan khawatirnya.
"Ah tidak perlu ajhuma, aku akan melanjutkan perjalanku saja, lagi pula haltenya mungkin tidak terlalu jauh," ucap Chaeyoung sebari tersenyum meyakinkan, padahal Chaeyoung sudah benar-benar lelah dan perutnya sedikit terasa sakit.
"Jangan menolak niat baik seseorang. Kajja," ucapnya tak menunggu ucapan Chaeyoung terlebih dahulu.
Sebenarnya Chaeyoung merasa sangat tidak enak, tapi mau bagaimana lagi? Chaeyoung benar-benar butuh istirahat. Chaeyoung membuntuti wanita tua itu dari belakang.
"Tunggu dulu disini, aku akan menyiapkan tempatmu," ucapnya kemudian masuk kedalam rumahnya. Chaeyoung tersenyum kemudian ia mendudukan dirinya sebari menghirup udara pagi hari yang begitu segar dalam-dalam.
Banyaknya pepohonan yang tumbuh disekitar sini menbuat kesan asri dan menenangkan bagi Chaeyoung. Memang bukan keputusan yang salah ia datang ketempat ini.
"Nak, masuklah!" Seru wanita tadi. Dengan sedikit ragu Chaeyoung masuk kedalam dan langsung di suguhi dengan tempat tidur yang sudah terhampar dan juga segelas air dan beberapa cemilan.
"Maaf, hanya ini yang aku punya," ucapnya dengan seulas senyum yang malah membuat Chanyeol merasa semakin tidak enak.
"Ajhuma tapi ini berlebihan,"
Wanita tua itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "aku harus pergi sekarang, jangan merasa sungkan, istirahatkan tubuhmu, aku akan kembali siang nanti," ucapnya kemudian ia berpamitan untuk melanjutkan aktivitasnya yang tadi tertunda.
Chaeyoung menghela nafasnya pelan, masih banyak sekali orang yang baik di dunia ini. Dan Chaeyoung sangat beruntung bisa mendapatkan bantuan seperti ini. Chaeyoung mendudukan dirinya sebari melepas sepatu yang melekat di kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strength Woman ✓
FanfictionBahasa : Baku Start : 04 August 2021 Finish : 21 Oktober 2021 Cover by : @i_vennie2 "Memang pada intinya akulah yang salah, hidupku menjadi hancur karena aku terlalu percaya dan terlalu berharap kepada manusia sepertimu Park Chanyeol," -Park Chaeyou...