Sinar matahari mulai menghiasi, udara dingin masih menyelimuti membuat pria dengan tubuh kekar itu menarik selimut menutupi seluruh bagian tubuhnya. Chanyeol spontan membuka kedua matanya saat menyadari ranjang di sebelahnya sudah kosong.
Chanyeol menolehkan kepalanya ke sembarang arah. Dimana Channie dan Chaeyoung? Chanyeol menggeram rendah, mendudukan dirinya sebari menatap jam yang menunjukan pukul setengah delapan dini hari.
Kemana mereka sepagi ini? Apa mereka sedang berolahraga? Atau sedang jalan-jalan? Chanyeol menggeliat, meregangkan tubuhnya yang dirasa masih saja kelelahan. Chanyeol baru terlelap pukul dua pagi tadi, masalah yang menimpanya menyita seluruh waktu Chanyeol untuk berpikir.
Chanyeol meraih ponselnya, jam sepuluh nanti ia memiliki janji dengan para wartawan. Ah Chanyeol juga harus menghubungi ayahnya untuk mengatakan hal ini. Tak lama kemudian sambungan mereka terhubung.
"Yabboesseo, appa," sapa Chanyeol sedikit kikuk.
"Ada apa Chan?" Tanya ayahnya.
"Begini, appa aku akan mengadakan konferensi pers tentang kasus yang sampai sekarang menyangkut pautkan namaku, aku ingin bertanya bisakah appa datang dan membantuku menyelesaikan semuanya?" Tanya Chanyeol.
Beberapa detik tidak ada sahutan dari ayahnya membuat Chanyeol nampak sedikit khawatir. Ayolah Chanyeol benar-benar butuh power ayahnya untuk menutup masalah ini.
"Aku tidak tau, kita lihat saja nanti," jawab ayahnya.
"Appa! Yabboesseo! Appa! Yak Park Sung-jin!" Pekik Chanyeol, namun sambungan mereka kini sudah benar-benar terputus.
Chanyeol melempar asal ponselnya, berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Hari ini akan menjadi hari yang begitu panjang. Chanyeol harus bersiap.
Seperti biasa, hanya butuh waktu sepuluh menit untuk Chanyeol membersihkan tubuhnya. Pria itu mengambil setelan formal lengkap dengan dasinya. Chanyeol sekarang sudah siap. Chanyeol melangkahkan kakinya keluar kamar.
Bahkan sampai sekarang Channie dan Chaeyoung belum pulang juga. Chanyeol tidak mungkin pergi tanpa berpamitan, tapi Chanyeol juga tidak bisa menunggu lebih lama lagi, setidaknya ia akan mencari dimana keberadaan wanita itu sebelum konferensi pers nya di lakukan.
Suara pintu terbuka membuat Chanyeol bergegas menuju ke ruang tamu. Benar, saja Channie dan Chaeyoung baru saja pulang dengan pakaian olahraga mereka. "Kalian dari mana saja?" Tanya Chanyeol dengan nada khawatirnya.
"Joging oppa," jawab Chaeyoung, mereka mendudukan dirinya di sofa, melepaskan penat setelah berlari sekitar tiga puluh menit di sekitar apartemen Chanyeol.
"Appa mau kemana?" Tanya Channie sebari mendudukan dirinya diatas pangkuan Chanyeol yang sudah rapih.
"Appa ada pekerjaan sayang, selama appa pergi tolong jaga eomma, ya?" Pinta Chanyeol yang di jawab anggukan kepala dari Channie. Chanyeol mendekap dan mengecup pipi Channie bertubi-tubi. "Aigoo anak appa pintar sekali," pujinya.
"Apa tadi ada laki-laki yang mendekati eomma?" Tanya Chanyeol dengan raut wajah pura-pura marahnya.
Channie nampak berpikir sejenak, detik berikutnya ia menggeleng. "Tidak ada appa, tapi tadi banyak sekali laki-laki disana," jawab Channie jujur.
"Oh begitu? Syukur saja tidak ada yang genit pada eomma kita kan?" Tanya Chanyeol lagi yang di jawab anggukan kepala dari Channie.
"Yak! Sudahlah apa yang kau katakan eoh, sudah tua tidak tau malu!" Dumel Chaeyoung sedikit kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strength Woman ✓
FanfikceBahasa : Baku Start : 04 August 2021 Finish : 21 Oktober 2021 Cover by : @i_vennie2 "Memang pada intinya akulah yang salah, hidupku menjadi hancur karena aku terlalu percaya dan terlalu berharap kepada manusia sepertimu Park Chanyeol," -Park Chaeyou...