26🌼

865 83 6
                                    

Sesuai dengan perkataannya, kini Chanyeol tengah mengajak Channie ke sebuah mall, membawanya ke toko mainan dan membiarkan Channie untuk memilih apapun yang dia mau.

Chanyeol hanya mengikuti Channie yang tengah melihat-lihat barbie bersayap dan juga boneka-boneka yang lainnya. Channie mengambil sebuah barbie, gadis itu berjongkok dan terdiam sejenak, setelah itu dia meletakan kembali barbie itu.

Chanyeol mengernyitkan dahinya, apa-apaan tadi? Kenapa Channie menyimpan Barbie itu lagi? "Channie-ah, kenapa di simpan lagi, kau mau yang ini, kan?" Tanya Chanyeol.

"Harganya terlalu mahal appa, Channie akan memilih yang lebih murah saja," jawabnya dengan polos.

Namun, tentu saja perkataan itu menyakiti hatinya. Gara-gara Chanyeol, Channie terbiasa hidup sederhana, lihatlah bagaimana dia mempertimbangkan apa yang akan ia pilih dengan melihat harga seperti itu. Penyesalan Chanyeol kian bertambah. Chanyeol menyesal tidak pernah memanjakan Channie dengan keinginannya dari dulu.

Chanyeol menghela nafasnya, mengambil barbie tadi dan beberapa barbie lain yang Chanyeol anggap cantik dan memasukannya kedalam troli. "Jika Channie sedang bersama appa. Ambil saja semua yang Channie inginkan, uang appa tidak akan habis," ucap Chanyeol sebari tersenyum meyakinkan Channie.

Pria itu menuntun tangan Channie, membawanya ke etalase yang menunjukan mainan-mainan lain seperti rumah-rumahan, mainan lilin, dan yang lain. Chanyeol membelikan Channie begitu banyak hadiah, bahkan kini  tangannya sudah penuh dengan mainan Channie yang beragam.

"Channie ingin apa lagi?" Tanya Chanyeol. "Ponsel?" Sambung Chanyeol.

Channie nampak terdiam sejenak, namun pada akhirnya dia menggeleng. "Eomma bilang Channie akan di belikan ponsel saat masuk sekolah menengah nanti, ini juga sudah cukup appa. Channie ingin pulang," ucapnya dengan senyuman manis yang menunjukan dimplenya.

Senyuman Channie menular pada Chanyeol. Jadi begini rasanya? Chaeyoung bilang jika Chanyeol tersenyum sampai menunjukan dimpe itu rasanya sangat manis, dan sekarang Chanyeol merasakannya. Saat Channie tersenyum seperti itu hati Chanyeol ikut berbunga.

"Baiklah, apa Channie mau roti selai lagi?" Tanya Chanyeol sebari berjalan menuntun Channie di eskalator dengan sangat hati-hati.

"Aniya appa, Channie sudah kenyang," tolaknya.

Waktu sudah menunjukkan pukul dua sore. Chanyeol bilang hanya akan menghabiskan waktu sekitar satu jam pada Junhoe, nyatanya sudah tiga jam lebih ia berjalan-jalan dengan putri cantiknya ini.

"Channie-ah, senyum!" Perintah Chanyeol sebari mengarahkan kameranya kearah Channie. Channie tersenyum menunjukan deretan giginya yang rapih, Chanyeol spontan membidik ekspresi yang menurutnya sangat sangat cantik itu.

Setelah selesai, Chanyeol kembali memasukan ponselnya kedalam saku, bertepatan dengan mereka sudah berada di lantai dasar. Chanyeol menyempatkan diri untuk belok ke sebuah kedai ice cream, membeli ice cream kesukaan Channie dan juga Chaeyoung.

"Appa tidak membawa mobil jadi kita pulang naik taxi saja, ya." Ucap Chanyeol. Channie mengangguk, mengiyakan apapun perkataan Chanyeol, naik bus atau taxi yang paling penting Channie ingin segera pulang dan tidur.

Chanyeol menghentikan sebuah taxi, membiarkan Channie masuk duluan sementara Chanyeol menyimpan mainan-mainan Channie yang begitu banyak.

Channie nampak begitu kelelahan, sesekali gadis itu memejamkan matanya. Chanyeol tersenyum simpul, menyandarkan kepala Channie di perutnya dan memgusap kepala Channie dengan lembut.

"Tidurlah, appa akan membangunkan Channie saat sudah sampai nanti," ucap Chanyeol.

Channie mengangguk dan mendekap tubuh Chanyeol dengan lengan mungilnya yang bahkan tidak bisa merengkuh pinggangnya.

Strength Woman ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang