08🌼

511 75 11
                                    

Pagi telah tiba, Chaeyoung kini tengah merapikan rambut panjangnya. Satu tangan gadis itu mengenggam sebuah kain yang ia isi dengan es batu dan mengompres kedua matanya yang masih bengkak.

Chaeyoung lupa, seharusnya kemarin malam ia melakukan ini, gara-gara melamun memikirkan hal yang terjadi kemarin ia jadi ketiduran.

Notifikasi ponsel Chaeyoung terdegar begitu nyaring. Gadis itu membawa ponselnya dan membaca pesan singkat yang baru saja terkirim padanya.

From Yeollie<3

Selamat pagi sayang, aku sudah berada di depan rumahmu, keluar sekarang atau ku dobrak, aku akan menciummu didepan bibi dan menggendongmu secara paksa<( ̄︶ ̄)>

Chaeyoung mencebikan bibirnya sebal, Chanyeol selalu saja membuat dirinya terburu-buru. Mengapa juga pria itu sudah datang sepagi ini? Chaeyoung tak habis pikir.

To Yeollie<3

Aigoo dasar menyebalkan! Aku keluar sekarang, oppa menakutkan sekali.

Setelah membalas pesan Chanyeol, Chaeyoung kembali memasukan ponselnya kedalam tasnya, gadis itu memaksakan kakinya yang sedikit pincang untuk segera keluar mengingat Chanyeol sudah ada didepan rumahnya.

Chaeyoung melenggang begitu saja melewati Jennie dan bibinya yang tengah sarapan bersama, Chaeyoung melirik kearah kaki Jennie sekilas.

"Dia baik-baik saja," gumam Chaeyoung sebari menutup kembali pintu rumah ini. Chaeyoung tersenyum lembut sebari melambaikan tangannya kearah Chanyeol yang sudah menunggu didepan gerbang rumah ini.

"Oppa!" Pekik Chaeyoung senang.

Chanyeol membulatkan kedua matanya melihat kaki Chaeyoung yang di perban, bahkan jalannya pun sedikit pincang, tanpa basa basi pria itu membuka gerbang dan berlari menghampiri Chaeyoung.

"Chaeng kakimu terluka," ucap Chanyeol dengan raut wajah sendu dan khawatirnya.

"Hanya menginjak pecahan kaca, aku baik-baik saja," ucap Chaeyoung sebari tersenyum begitu lebar pada Chanyeol.

Chanyeol mendengus sebal, "baik-baik apanya!?" Dumel Chanyeol yang di jawab cengiran khas dari Chaeyoung. Dan dalam satu gerakan pria itu tiba-tiba saja membopong tubuh Chaeyoung membuat gadis itu spontan memeluk leher Chanyeol.

"O-oppa turunkan aku," ucap Chaeyoung gugup.

"Shireo," jawab Chanyeol, pria itu melangkah mendekati mobilnya dan membukakan pintu mobilnya untuk Chaeyoung.

Chaeyoung melepaskan pelukannya pada leher Chanyeol kala pria itu sudah mendudukan dirinya di kursi samping kemudi. "Aku merepotkanmu," ucap Chaeyoung sebari mencebikan bibirnya merasa bersalah.

Chanyeol terkekeh gemas, ia mendekatkan wajah mereka dan mencuri sebuah kecupan di bibir Chaeyoung. Nafas Chaeyoung seketika tercekat sebari memegangi bibirnya yang baru saja Chanyeol kecup.

"Oppa!" Rengek Chaeyoung sebari memukul lengan kekar Chanyeol.

Chanyeol memasang senyum jahilnya, ia kemudian berlari mengitari mobilnya untuk segera masuk kedalam. Chaeyoung menutup pintu mobil Chanyeol, tak lupa ia juga menurunkan sedikit kaca mobilnya.

Chanyeol menyalakan mesin mobil ini, tak lupa juga penghangat karena cuaca hari ini terasa sangat dingin, dan Chaeyoung tidak boleh kedinginan kareha dia memiliki alergi dingin. Chanyeol tak ingin terjadi sesuatu pada kekasihnya ini.

Setelah lima menit mereka menempuh perjalan, Chaeyoung tiba-tiba merasa kepalanya pusing dan rasanya sangat mual. Chaeyoung membuka sedikit kaca mobil Chanyeol berharap dengan sedikit angin rasa mualnya hilang.

Strength Woman ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang