Sekitar lima menit meraka sama-sama terdiam, sudah agak lama setelah Wendy mengirim kembali pesan singkat untuk segera melakukan kesepakatan mereka. Jungkook perlahan menggeser sedikit demi sedikit posisi duduknya mendekati Chaeyoung.
Chaeyoung menolehkan kepalanya kearah Jungkook dan menatapnya dengan tatapan risihnya, Chaeyoung tentu saja sangat peka dengan tingkah laku Jungkook yang menurutnya mencurigakan.
"A-apa yang kau lakukan?"
Jungkook menjawab pertanyaan Chaeyoung dengan senyuman getirnya, "aku ingin mengutarakan perasaanku padamu," ucapnya ragu-ragu.
Chaeyoung mengernyitkan dahinya sebari menatap Jungkook tak percaya, dia tau Chaeyoung memiliki kekasih tapi kenapa dia malah mengutarakan perasaannya? Astaga pria ini malah membuat beban pikiran Chaeyoung bertambah.
"Jung, maaf aku---"
"Aku tau," sela Jungkook. "Aku mengatakan ini untuk menerima penolakan darimu, setidaknya aku merasa lega, tidak ada beban lagi dihatiku kareha aku sudah mengatakan persaanku dan akan melupakannya perlahan," sambungnya sebari terseyum.
Chaeyoung tak tau harus menjawab bagaimana, jujur saja ia bingung karena tiba-tiba saja Jungkook menyatakan perasaannya, mereka bahkan tidak dekat hanya saling mengenal, tapi bagaimana bisa Jungkook menyukainya?
"Aku mengenalmu sebagai pria yang baik, jangan berubah dan aku yakin kau akan menemukan pasangan yang benar-benar pantas untukmu," akhirnya, kata-kata itulah yang berhasil keluar dari mulut Chaeyoung setelah sekian menit mereka sama-sama diam.
"Ng, gomawo," ucap Jungkook, "apa boleh aku memelukmu sebentar saja untuk pertama dan terakhir," pinta Jungkook dengan raut wajah penuh harap.
Chaeyoung terdiam sejenak kemudian ia mengangguk, toh Jungkook hanya meminta satu pelukan padanya, dan Chaeyoung juga merasa tidak enak setelah menolak pria itu. Sekali saja Chaeyoung akan membiarkan pria itu memeluknya.
Jungkook mendekatkan tubuh mereka sebari mengusap punggung Chaeyoung beberapa saat. Chaeyoung membalas pelukan itu dengan menepuk-nepuk punggung Jungkook sebanyak tiga kali, setelah itu ia melepaskan pelukan Jungkook darinya.
Namun, Chaeyoung membulatkan kedua matanya saat tiba-tiba saja Jungkook mengusap perutnya dengan pelan. "Ap---"
"Yak!" Teriakan seseorang menyela perkataan Chaeyoung.
Chaeyoung memutar arah padangnya. Seketika keringat dingin mulai bercucur di dahi dan tangannya.
"O-oppa," ucap Chaeyoung gugup.
Chanyeol tak menggubris ucapan Chaeyoung, pria itu fokus pada satu manusia yang berani-beraninya memeluk kekasihnya ini. "Apa yang kau lalukan pada kekasihku!?" Pekik Chanyeol penuh amarah.
"Oppa, aku bisa menjelaska---"
"Diam Park Chaeyoung!" bentak Chanyeol yang lagi-lagi menyela perkataan Chaeyoung. Tubuh Chaeyoung bergetar ketakutan setelah menerima bentakkan keras dari Chanyeol, kedua matanya sudah mulai memanas.
Jungkook tak menjawab, pria itu hanya terdiam sebari memegangi tangan Chanyeol yang mencengkram kuat kerah bajunya.
Tangan Chanyeol sudah mengepal dengan erat, guratan-guratan uratnya yang begitu jelas menandakan bahwa emosinya tidak bisa dibendung lagi.
"Aku bertanya padamu! Jawab aku sialan!" Pekik Chanyeol yang tak kunjung mendengar jawaban Jungkook atas pertanyaannya.
"Chanyeol lepaskan Jungkook!" Pekik Wendy saat Chanyeol baru saja akan menghadiahi pria bergigi kelinci itu sebuah bogeman.
Wendy berlari menghampiri Jungkook dan melepaskan cengkaraman kuat Chanyeol dari Jungkook. "Kookie-ah, kajja," ucap Wendy tanpa melihat kearah Chanyeol dan Chaeyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strength Woman ✓
FanfictionBahasa : Baku Start : 04 August 2021 Finish : 21 Oktober 2021 Cover by : @i_vennie2 "Memang pada intinya akulah yang salah, hidupku menjadi hancur karena aku terlalu percaya dan terlalu berharap kepada manusia sepertimu Park Chanyeol," -Park Chaeyou...