S&A | Chapter 18

1.1K 207 31
                                    




























“Kemana kemarin kamu sama Seulgi?”.

Wendy lantas memberontak dari cengkraman Chanyeol yang menurutnya terlalu kencang. “Apasih Chanyeol? Aku ga kemana-mana sama dia.”

Mata bundar milik Chanyeol semakin membulat lebar terbawa emosi karena cewe dihadapannya masih menyangkal, padahal kemarin dia jelas jelas ngikutin pacarnya pergi lagi sama Seulgi ke cafe malem-malem pula, mana dari jauh keliatan banget mereka suap-suapan lagi.

“Aku tau kamu pergi sama dia ke cafe malem malem Wendy! Udah jangan bohong lagi!”

Wendy ngeringis sebab Chanyeol semakin menguatkan cengkeramannya bahkan dia bisa merasakan kuku cowo itu nancap kedalam kulitnya. “Chanyeol Lepasin!”

Sekali hentakan Wendy bebas dari genggaman Chanyeol sebelum dia balas menatap bengis laki-laki yang jauh lebih tinggi darinya itu. '“Kamu ngikutin aku?”

“kalo iya kenapa?”. Jawab Chanyeol enteng.

Wendy memandang pacarnya tidak percaya. “Kamu gila ya ce?”.

“Kamu yang gila Wendy, kenapa harus bohong kalo emang kamu sama Seulgi gak ada apa-apa.”

Wendy semakin mengerutkan dahinya tidak mengerti atas tuduhan Chanyeol yang sama sekali gak berdasar, dan sejujurnya ini satu sifat yang gak dia sukain dari Chanyeol semenjak pacaran karena pas temenan dulu Chanyeol gak separah ini.

“Kamu itu pacar Seulgi atau aku? Hah?!”.

Pertanyaan terakhir dari Chanyeol sukses menyulut emosi Wendy.

“Bisa gak sih ce kamu berhenti posesif kaya gini?”. Tanya Wendy tenang namun terkesan menyindir.

“Aku gak pernah mempermasalahkan kamu jalan sama siapapun, bukan karena aku gak perduli Chanyeol. Tapi karena aku percaya sama kamu!”.

“Aku tau kamu butuh me time, begitu juga aku ce. Aku juga butuh me time. Aku tau kita pacaran, tapi bukan berarti kamu harus selalu tau apa yang aku lakuin apalagi ngatur sama siapa aku pergi.” Jelas Wendy panjang lebar. Walaupun Wendy yakin penjelasannya hanya akan sia-sia alias akan masuk kuping kanan keluar kuping kiri.

“Aku selalu ngertiin kamu, tapi apa balasan kamu? Kamu nguntit aku ce. Kamu ngerti gak sih yang namanya Privacy?”.

Udah berkali-kali Wendy bilang kaya gini sama Chanyeol, tapi cowo itu gak pernah sama sekali berubah. Iya, berubah cuman sampe tiga hari paling lama seminggu abis itu balik lagi ke sifat awalnya.

Chanyeol menggeram sebelum dia berdecak kesal. “Tapi kenapa harus sama Seulgi? Banyak temen temen yang lain, kenapa harus Seulgi?!”

“Kamu sama Seulgi itu terlalu deket tau gak?!”

Wendy terkekeh, lagi dan lagi Seulgi yang Chanyeol permasalahkan. “Ya terus kenapa kalo aku deket sama Seulgi?”

“Mending kamu jauhin Seulgi atau—”

“—Atau apa? Kita putus? Silahkan, mending sekarang kamu pulang aku tau kepala kamu masih panas.” Wendy memotong ucapan sekaligus mendorong Chanyeol keluar dari gerbang rumahnya.

Dari tadi mereka emang ribut didepan rumah untungnya gak ada tetangga yang keganggu atas pekikan bass pita suara Chanyeol yang menggelegar.

“ARGH BRENGSEK!”, Chanyeol meninju sembarang angin namun Wendy sama sekali gak gentar karena dia gak merasa sama sekali salah. Chanyeol yang memang seharusnya diberikan ancaman sesekali biar cowo itu kapok.

| Seulgi And Azka |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang