•
•
•
"morning routine huh?"
"just keep going, I wont bother you Seulgi."
Wanita mungil yang sedang berderap kecil tergelak begitu Seulgi menyelesaikan push upnya dengan wajah terkejut.
Dan Seulgi benar-benar langsung berdiri canggung.
"udah segitu aja kemampuan kamu?" wanita itu menyepelekan bersama sikapnya yang angkuh menyilangkan kedua tangan didepan perut.
Seulgi tersenyum miring sambil membersihkan kedua tangannya dengan tepukan ringan. "are you betting with me maam?".
Irene semakin mendekat, mengitari Seulgi beberapa kali dengan telunjuk yang dipusatkan dipundak lebar manusia itu. Ia berbisik. "You can say so, baby."
"that means there's prize if i win."
"of course."
"i can do 69 times push up without rest maam."
Irene terkekeh tanpa suara, membiarkan bibirnya menyapu permukaan leher Seulgi. "do it then, but- with no moaning."
"call, look likes a piece of cake."
Satu alis tebal milik wanita yang lebih pendek menukik begitu mendengar Seulgi meremehkan dan itu menciptakan lampu brilliant dikepalanya.
Irene merebahkan dirinya dilantai, membuat Seulgi terheran. "ngapain?"
"do push up on me."
"you think i'll lose just because you're under me huh?,"
Irene hanya menggidikan bahunya cuek lanjut memberi instruksi Seulgi agar mendekat menggunakan telunjuknya yang dia ayunkan seduktif.
Seulgi mengambil posisi, wanita dibawahnya segera mengalungkan lengannya dibahu Seulgi.
Seulgi mulai memompa tubuhnya turun dan naik berusaha keras untuk fokus, meski dia harus bertukar pandang intens oleh dosen dibawahnya yang juga memberikan ekspresi penuh gairah dan nakal.
Sampai yang ke-30 Seulgi masih percaya diri, tentu aja Irene udah menebak dengan mudah. Itulah mengapa dia memiliki akal bulus, jari jemarinya yang sejak tadi hanya diam mulai menggerayang turun, membuat Seulgi kelabakan. "what are you doing maam?".
"i didn't do anything Seulgi."
Mata Seulgi melebar pasalnya kian jari jemari lembut itu sudah menyelinap keperutnya yang basah akan keringet.
"no Irene no you can't do it."
"why? there's no rules right?".
Seulgi menekan bibirnya dalam-dalam berupaya menahan erangan yang ingin bebas. Tangan Irene mulai nakal meremas dan mencubit otot perut bahkan payudaranya.
Sementara sang pelaku hanya menyeringai licik.
"Nghh. Shit!"
Seulgi jatuh. Gak lagi bertumpu tangan hingga jarak mereka berdua terkikis habis.
Suara gelak tawa terdengar, "you're definitely weak Seulgi."
"No im not, you're cheating on me maam."
KAMU SEDANG MEMBACA
| Seulgi And Azka |
FanfictionSeulgi bersama adik kesayangannya yang dikelilingi oleh empat aunty cantiknya.