S&A | Chapter 22

1.3K 225 76
                                    

⚠️Seulkar area⚠️



























"Udah lengkap semua, Makasih ya gi."

Si pemilik nama cuman ngangguk, Dia masih merhatiin gerak gerik dosennya yang lagi nyusunin buku-buku juga beberapa kertas.

"Kamu nunggu sesuatu?" Tanya Jisoo bingung, Pasalnya Seulgi dari tadi belum pergi darisana. udah mana mukanya serius banget.

"Siapa Sehun?" Tanya Seulgi.

Secara natural alis Jisoo bertautan, dia menuntaskan kegiatannya sementara waktu, berderap melewati meja yang sejak tadi menjadi pembatas mereka. "Sehun? ya Sehun dokter yang kamu temuin kemarin."

"Iya saya tau, tapi apa hubungan ibu sama Sehun?".

Jisoo termenung sebelum mengalihkan pandangannya kesembarang arah. "Apa kepentingan kamu buat tau?".

Seulgi mendecak kesal, ini yang bikin dia males sama Jisoo giliran cewe itu bertanya tentang dirinya harus dijawab apapun itu sedangkan Seulgi kalo udah nanya sama Jisoo, ada aja alasan buat gak jawab.

"Yaudah kalo bu Jisoo gak mau kasih tau saya,"

"Tapi kasih tau saya tentang suami bu Irene dan Sehun, apa yang mereka lakuin dimasa lalu."

Seulgi menyadari bahwa Jisoo tertegun akan pertanyaannya tapi dosennya masih bisa dengan percaya dirinya menyangkal. "Apa? saya gak tau apa apa."

Hembusan nafas berat terdengar disana, Seulgi mengambil satu langkah lebih dekat oleh Jisoo sebelum menyentuh kedua pundaknya sekaligus menatap lekat obsidian hitam sang dosen yang tidak bisa diam menatapnya balik seolah gugup.

"Saya tau, ibu tau. tentang apa yang terjadi sama bu Irene dimasa lalu."

Jisoo menelan salivanya berat. Kelopak matanya terbuka dan tertutup berkali-kali kemudian mendorong dada Seulgi menjauh. "Saya gak tau Seulgi! Sekarang keluar dari ruangan saya!" Jisoo memekik.

Emosi dosennya yang meluap membuat Seulgi semakin yakin kalo Jisoo juga ada sangkut pautnya perihal Irene atau setidaknya dia tau apa yang sebenarnya terjadi.

"oke chill maam," Seulgi mengangkat kedua tangannya sebelum akhirnya dia mengikuti suruhan dosennya pergi dari sana, sementara itu Jisoo memijat sela alisnya seiring helaan nafas berhembus.

Seulgi keluar dengan perasaan campur aduk antara kesal juga kecewa, dia seratus satu persen yakin Jisoo tau tapi dosennya cuman berusaha nutupin aja entah apa alasannya.

"Sebenernya apa yang kamu umpetin dari aku jisoo.."

Gak jauh Seulgi melangkah dia ngeliat ada punggung seseorang yang familiar lagi duduk ditangga. "Karina?".

Cewe itu noleh, dan ya bener itu Karina.

Karina senyum manis nyamperin dan langsung meluk Seulgi. "I miss u ka."

Seulgi ikut senyum sebatas ngusap kepala adik tingkatnya. "Kok kamu bisa tau aku disini?".

"Iya, tadi aku ketemu ka Wendy terus katanya kaka lagi diruang bu Jisoo."

Seulgi magut-magut ngedorong pundak cewe itu. "Terus kamu mau ngapain?"

Karina ngangkat satu tangannya yang terdapat keberadaan bag tupperware. "Aku bawain kakak sarapan."

| Seulgi And Azka |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang