•
•
•
"Kak Seulgi, ini rumah aunty irene?" Tanya Azka.
Seulgi ngangguk nanggapin pertanyaan adiknya.
Mata bundar Azka berbinar terang, pupilnya mengerling kesekeliling teras rumah yang dipadai oleh taman juga lingkaran air mancur indah. Meski mengunjungi rumah-rumah mewah udah termasuk hal biasa buat Azka tapi perasaan kagumnya gak pernah bisa pudar.
Dari rumah dan apartment Wendy, Jisoo, yang pernah Azka kunjungi benar-benar mewah dan terbesit rasa keinginan didalam hatinya.
"Kak, kira kira kita kapan ya bisa punya rumah kaya gini?".
Seulgi yang sebelumnya lagi sibuk mencetin bel segera berjongkok, ngerapihin kemeja putih yang dipakai adiknya terus senyum. "Azka doain kak Seulgi punya uang banyak ya?".
"-biar nanti kita bisa bangun rumah kaya gini sesuai sama keinginan Azka."
Bocah itu ikut senyum, nangkup pipi gembil kakaknya. "Aku selalu doain kak Seulgi, tapi yang lebih penting buat Azka kakak jangan kecapean kerja ya? Azka gak mau kak Seulgi sakit. Azka gapapa kok tinggal dirumah kita yang sekarang buat selamanya asalkan kak Seulgi selalu sama Azka." Dia nampilin deretan giginya.
Bukan tanpa alasan Azka ngomong demikian, Walau dia sering dititipin sama aunty Wendy disaat kakaknya kerja, dia selalu merhatiin kalo Seulgi bekerja terlalu keras disela sibuk kuliahnya. itu buat Azka sedih karena Seulgi jadi jarang main sama dirinya tapi yang jauh lebih sedih ngeliat kakaknya kecapean saat malam hari dia dijemput pulang sama Seulgi.
Seulgi tersentuh, kekhawatiran adiknya yang justru menjadi pacuan untuk Seulgi. Supaya kekhawatiran adiknya terbalas suatu saat nanti dan tidak sia sia. Dia meluk tubuh kecil Azka. "Kakak sayang sama Azka."
"Aku juga sayangg sama kak Seulgi."
Suara deritan pintu menginterupsi mereka menyuguhkan anak sang tuan rumah.
"hei Azkaa!" Seru Karina semangat, yang dibalas gak kalah semangat sama Azka.
Abis itu gantian dia mendekati Seulgi dan mengecup pipinya sebagai sapaan. "Hai juga kakaknya Azka, you look awesome in this fit." Karina berbisik yang kemudian membuat Seulgi tersenyum miring. "I know right?".
Karina mendengus dan mencubit perut Seulgi, dia baru sadar kalo Seulgi orangnya pede gila. "Padahal aku kira bakal bales puji aku."
Seulgi tergeli. Memindai Karina dari atas sampai bawah. "Ya.. you look gorgeous too Queen karina."
Pipi sang pemilik nama memanas sebab Seulgi menyebut nama panjangnya sebelum semuanya terbuyarkan saat seulgi mengusak rambut hitamnya. "Udah ntar aja saltingnya, Kita gak telat kan?" Tanya Seulgi.
Karina menggeleng. "Ngga kok, yang lain juga baru pada dateng."
"Yaudah yuk kita masuk?"
Kakak beradik itu masuk dengan jalan dipimpin oleh Karina, dari kejauhan Seulgi bisa liat ada empat orang dewasa udah pada siap diruang makan. Dia bingung, tentu aja Karina maupun Irene gak bilang ada orang lain selain Sehun sang dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
| Seulgi And Azka |
FanfictionSeulgi bersama adik kesayangannya yang dikelilingi oleh empat aunty cantiknya.