🌼 TW chapter 14

140K 14.6K 194
                                    

Typo? Silahkan berkomentar!
Vote dan komen di setiap chapter ya guys

Enjoy!!
↓↓↓↓

"Udah Papa bilang, Papa bisa lakuin apa aja biar kamu terima perjodohan itu!" ucap Danes tegas.

"Dan saya juga bisa lakukan apa saja agar anda bisa lengser dari jabatan anda sekarang," ucap Davero tenang.

"Bahkan saya yakin wanita anda akan meninggalkan anda detik itu juga" lanjutnya.

"Jangan macam-macam kamu Davero!" ujar Danes menggebrak meja. Wajahnya kini sudah merah padam.

Davero menaikkan sedikit salah satu alisnya.

"Takut?" ejek Davero dengan smirknya.

Danes saat ini sudah di ambang kemarahan.

"Inget masih ada marga Ardiaz dibelakang nama kamu!" bentak Danes.

"Saya bisa mengganti kata itu detik ini juga." ujar Davero lalu meninggalkan Papanya yang kini menatapnya tajam.

"Oh iya satu lagi, 4 orang anda sudah di tangan saya."

"Jadi tolong caranya di naikin dikit," ucap Davero tanpa membalik badannya.

"ARGHH!" Danes mengobrak-abrik berkas yang ada di mejanya.

"Orang-orang bodoh! Ngurus satu cewek sama bocah aja gak becus!"

"Liat aja kamu Davero!" gumam Danes dengan wajah marahnya.

"Lo urus kantor. Hari ini gue nggak masuk." ucap Davero pada sambungan teleponnya.

Ia mulai menyalakan mobilnya.

"Lo kirim email nanti gue cek."

"Batalin." jawab Davero sembari mengeluarkan mobilnya dari parkiran dengan satu tangan.

Terdengar dengusan di seberang teleponnya. Tanpa menunggu jawaban Davero langsung memutuskan sambungannya sepihak.

Tak berapa lama setelah ia mematikan sambungan telepon dengan Galen ponselnya berdering. Nama Mama tertera jelas di sana.

"Davero cepet pulang!"

"Tadi bilangnya cuma sebentar! Udah tau anaknya lagi sakit malah ditinggal kelayapan!"

Belum sempat ia menyapa sang Mama. Suara keras Mama Karina sudah menyeruak ke telinganya.

"Hiks hiks Papa,"

Davero dapat mendengar samar suara tangisan Davin. Ia tau kenapa Mama Karina menelponnya langsung marah-marah.

"Iya Ma aku udah–"

Tut tut tuttt

Davero menatap ponselnya nanar. Dimatiin.

Cuma Mama Karina yang berani begini sama Davero.

Mau marah tapi itu nyonya besar :(

THE WAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang