Typo? Silahkan berkomentar!
Vote dan komen di setiap chapter ya guysEnjoy!!
↓↓↓↓Hari ini Reina di buat ketar-ketir karena masalah di butiknya. Acara fashion show nya tinggal satu setengah minggu lagi, tapi ada beberapa kendala di beberapa perusahaan partner kerjanya.
"Kenapa bisa kayak gini?" tanya Reina menatap salah satu karyawannya, Dina.
"RT Montélo minta pembatalan kontrak kerja karena katanya produk kita nggak sesuai standar mereka Na," jawab Dina.
"Loh kok gitu? Sebelumnya kita udah meeting buat bahas ini loh. Mereka juga udah liat produk-produk kita dan mereka setuju. Kenapa mereka malah batalin sepihak gitu aja?"
"Aku juga nggak tau, bahkan perusahaan lain juga mau ikut-ikut batalin juga. Aku udah coba kasih materi-materi meeting kita waktu itu lagi, tapi mereka nggak mau terima," ucap Dina.
"Kita bakal rugi besar Na kalo sampe mereka bener-bener mau batalin ini. Mereka minta di kembaliin uangnya," lanjut Dina.
"HAH?!" Reina sedikit berteriak.
"Uang mereka nggak sedikit loh mba, gimana ini?" tanya Reina mulai lemas.
"2 M mba," lirih Reina. Dari mana ia dapat uang sebesar itu dalam waktu satu setengah minggu?
"Tenang Na, kita cari solusinya bareng-bareng ya," ucap Dina mengelus punggung Reina.
Reina mengangguk lemas, "Aku mau ketemu sama orang mereka," pinta Reina.
"Nanti aku hubungin lagi," jawab Dina.
Dan sekarang Reina sedang berhadapan dengan salah satu orang dari RT Montélo.
"Memang benar kami sudah melihat produk anda, tapi kami belum melakukan penandatanganan resmi dengan butik anda,"
"Dan kami sudah memberikan dana karena kami tidak hanya menyediakan model tapi juga menyokong dana untuk yang lainnya," ucap laki-laki setengah baya itu.
"Tapi anda sudah setuju dengan kontrak kerjasama yang di ajukan butik saya," ucap Reina.
"Baru secara lisan, tidak menutup kemungkinan kami akan membatalkannya," jawab laki-laki itu.
"Tapi anda sudah menandatangani surat dari kami yang artinya jika anda tidak bisa mengembalikan uang kami, kami bisa menuntut anda. Tidak perlu saya sampaikan berapa banyak jumlahnya, karena saya yakin anda sudah memilki laporannya," lanjutnya.
"Apa tidak bisa anda memberikan kelonggaran waktu sampai saya mencari perusahaan pengganti?" tanya Reina berusaha bernego.
"Tidak, saya tunggu satu setengah minggu lagi."
"Saya kira ini sudah jelas, saya permisi. Terimakasih"
Laki-laki itu beranjak meninggalkan restoran itu begitu saja.
Reina menunduk sembari menyangga kepala dengan kedua tangannya. Ia tidak tau harus bagaimana.
Di perjalanan pulang Reina tidak henti-hentinya memikirkan permasalahan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WAY [END]
RomanceFIKSI YA DIK! Davero Kalla Ardiaz, watak dinginnya seketika luluh saat melihat balita malang dan perempuan yang merawatnya. Reina Berish Daisy, perempuan yatim piatu yang memutuskan untuk merawat balita yang ditemukannya. Tak hanya balita itu yang m...