Typo? Silahkan berkomentar!
Vote dan komen di setiap chapter ya guysEnjoy!!
↓↓↓↓Davero melajukan mobilnya dengan santai, tapi cukup cepat. Pagi ini dia bersama Aretha akan kembali ke Jakarta. Galen sudah kembali ke Jakarta sejak kemarin karena harus segera mengurus kantor. Aretha tidak mengetahui jika ia diikuti Galen ke Bandung.
"Kakak yakin mau ngurus jalang itu sendirian?" tanya Davero mengisi keheningan.
"Sangat yakin, urusan dia sama Kakak. Kakak nggak akan biarin dia hidup tenang."
"Kakak dari dulu emang nggak berubah, suka berantem," ucap Davero.
"Kita harus jadi kuat Dav, kalo kita nggak kuat kita diinjek-injek musuh."
Davero mengangguk, membenarkan ucapan Aretha. Kehidupan memang keras.
"Kakak mau apain dia?" tanya Davero.
"Bikin dia miskin udah kayak bikin dia mati. Hidup dia cuma melulu soal uang," jawab Aretha.
"Papa juga harus merasakan apa itu hidup susah. Dia harus tau gimana Mama nemenin dia berjuang, tapi kejayaannya malah dinikmati cewek murahan itu."
"Kakak minta tolong kamu bikin kantor Papa menurun," lanjutnya.
"Easy." balas Davero
"Aku masih nggak tau gimana reaksi Mama liat Kakak nanti," ucap Davero.
"Pasti kayak kamu," kekeh Aretha pelan.
Aretha teringat saat ia membuka pintu rumahnya yang ada di Bandung dan ternyata Davero yang ada di depannya. Davero terdiam hampir lima menit hanya untuk mengamatinya dari atas sampai bawah. Bahkan saat ia mempersilakan Davero masuk dan duduk di dalam rumahnya. Adiknya itu masih mengamatinya.
"Ya gimana aku bisa percaya Kakak masih hidup. Hampir lima tahun Kakak menghilang."
"Udah jangan diungkit lagi. Kakak minta maaf."
//-//
"Kakak deg-degan Dav," ucap Aretha saat Davero baru saja mematikan mobilnya di depan rumah yang selama hampir lima tahun ini ia tinggal.
"Kakak nanti ngomong pelan-pelan, jangan bikin Mama shock."
"Mama liat Kakak aja kayaknya udah shock," gumam Aretha.
Mereka turun dari mobil Davero. Davero berjalan di depan diikuti Aretha di belakangnya.
"Ma! Davero pulang!" teriak Davero.
Saat sampai di ruang tengah Davero di sambut oleh suara Mamanya.
"Kamu tuh ya! Pergi ga bilang-bilang sama Mama! Pulang-pulang teriak-teriak!"
"Pergi kemana sih kamu-"
"Ma," panggil Aretha dari belakang Davero.
Mama Karina terdiam mendengar suara Aretha. Ia sedikit memiringkan kepalanya melihat siapa yang berada di belakang Davero.
"A-aretha?" ucap Mama Karina terbata.
"Iya Ma, ini Aretha," ucap Aretha berjalan mendekati Mama Karina sembari melepas topi hitamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WAY [END]
RomanceFIKSI YA DIK! Davero Kalla Ardiaz, watak dinginnya seketika luluh saat melihat balita malang dan perempuan yang merawatnya. Reina Berish Daisy, perempuan yatim piatu yang memutuskan untuk merawat balita yang ditemukannya. Tak hanya balita itu yang m...