🌼 TW chapter 15

140K 14.2K 256
                                    

Typo? Silahkan berkomentar!
Vote dan komen di setiap chapter ya guys

Enjoy!!
↓↓↓↓

"Udah deh lo pulang aja sana," bujuk Reina agar Davero mau pulang dari rumahnya.

"Davin belum sembuh Rei," jawab Davero.

"Ntar kalo dia nyariin gue lagi gimana?"

"Kalo Davin nyariin lo gue telpon deh, sekarang lo pulang aja. Nggak enak diliat tetangga." Reina kembali membujuk.

"Gu–"

"Pulang nggak!" Reina memukul Davero kesal dengan bantal sofa miliknya.

"Aduh! Oke oke gue balik," Davero beranjak dari duduknya.

Reina menghembuskan nafasnya.

"Yakin Rei lo ngusir gue?" tanya Davero di ujung pintu.

Reina menunjukkan kepalan tangannya.

"Fine!"

Davero melajukan mobilnya ke suatu tempat. Ia menghentikan mobilnya di depan pagar rumah yang menjulang tinggi.

Ia membunyikannya klaksonnya tak sabaran.

Perlahan pagar pun terbuka.

"Makasih pak," ucap Davero pada penjaga rumah.

Setelah memarkirkan mobilnya. Ia turun lalu mengetuk pintu dengan cepat.

"Sabar anjing!" sahut yang punya rumah.

"Gue pecat juga lo ngatain gue anjing." ucap Davero.

"Lo ngapain ketok-ketok rumah gue kayak orang kesurupan?!" tanya Galen kesal karena acara main PS nya terganggu.

"Gue tidur rumah lo." ujar Davero langsung menerobos masuk.

"Gak salah denger gue? Jatuh miskin lo sampe numpang di rumah bawahan lo sendiri?" tanya Galen dengan nada sindiran.

"Gaji lo gue potong." jawab Davero ikut mengaktifkan stik PS milik Galen

"Baperan lo!" sela Galen.

Galen ikut duduk di samping Davero dan memainkan stiknya.

"Jatuh cinta rasanya gimana Gal?" tanya Davero tiba-tiba di sela permainan mereka.

Galen langsung menoleh mendengar pertanyaan dari Davero. Kata cinta pertama kali yang keluar dari mulut Davero.

"Ya kaya lo suka sesuatu, suka sama cewek misalnya," jawab Galen santai.

"Emang suka sama cewek rasanya gimana?" pertanyaan konyol yang keluar dari mulut cowok.

Galen sedikit menggeser tubuhnya menjauh dari Davero.

"Lo nggak belok kan Dav?" tanya Galen penuh selidik.

"Nggak lah sat! Lo pikir?!" sentak Davero tak terima.

"Porsche siapa Gal di dep–"

"Wehh ada bapak Davero terhormat." ucap seorang cowok dengan santainya memasuki rumah Galen.

"Ngapain lo kesini? Bikin rusuh aja." tanya Davero sinis.

"Ngaca! Lo juga ngerusuh di rumah gue njing!" Galen menimpali.

Davero melirik Galen dengan mata tajamnya.

"Ye gue mah udah janjian clubbing sama Galen," ucap Ahdan menyauti Davero.

"Lo mau ikut?" tanya Ahdan.

"Gak."

"Galen gak jadi pergi. Ada kerjaan sama gue."

THE WAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang