🌼 TW chapter 4

174K 18.9K 899
                                    

Holla! Aku mau kenalan nih, kalian bisa panggil aku Maya. Jangan thor ya!

Thank you udah baca dan vote story aku<3

Kalo kalian suka jangan lupa vote, komen, dan share ke temen kalian ya! Biar aku semangat up nya.

Vote dulu sebelum membaca ★

↓↓↓↓

Happy Reading ◜‿◝
Typo? Silahkan komentar!

Davero melajukan mobilnya menuju cafe milik temannya. Sepanjang jalan ia memikirkan balita yang terus memanggilnya Papa. Entah kenapa ia merasa senang saat balita itu memanggilnya Papa. Ah enggak cuman itu, dia juga suka saat mendengar kata Papa keluar dari bibir mungil Reina.

"Kesambet bencong lampu merah lo Dav senyum-senyum sendiri?" sapaan tidak hangat datang dari Donny.

"Pasti lagi jatuh cinta nih," celetuk Ahdan.

"Tanda-tanda kiamat nih kalo Davero jatuh cinta!" heboh Donny.

"Berisik lo donat!"

"Hahaha donat!" ejek Ahdan. Donny tidak tinggal diam, ia melemparkan kulit kacangnya yang melesat tepat masuk ke dalam mulut Ahdan yang terbuka.

"Uhuk uhuk! Bangke lo Don!" Ahdan tebatuk agar kulit kacang itu keluar dari mulutnya. Setelah kulit kacang itu keluar dari mulutnya Ahdan menatap sengit Donny lalu mengejarnya.

"BANGSAT BERHENTI LO!" umpat Ahdan sembari melepas sepatunya dan melayangkannya pada Donny.

Semua laki-laki yang ada disana tertawa melihat kelakuan teman mereka. Leon yang baru datang membawa minuman itu ikut geleng kepala.

"Dari mana aja lo baru dateng?" tanya Leon sembari menyajikan minumannya di meja.

"Mall." jawab Davero mendudukkan dirinya di samping Vano.

Vano menoleh, "Tumben."

//-//

Reina dan Davin sampai di rumah terlalu sore karena tadi mampir ke butik Reina, jadi Reina memandikan Davin sekalian. Setelah memandikan Davin, Reina membiarkan anak itu bermain mainan barunya di kamarnya sedangkan dirinya mandi. Saat Reina keluar dari kamar mandi ia melihat Davin sudah tertidur di karpet dan dikelilingi mainan. Ia memindahkan Davin ke kasurnya.

Reina kembali turun ke bawah untuk menata belanjaannya. Setelah itu ia sedikit membersihkan rumahnya seperti menyapu dan ngepel.

"Gila capek banget gue," ucap Reina merebahkan dirinya disamping Davin. Ia mengambil ponselnya dari saku celana rumahannya. Membuka aplikasi chat miliknya dan membuka grup chat sahabat-sahabatnya.

Bacotan Cecan Kampus

Tiara Kadela:
Gais gue ada kabar gembira!

Jena Jen:
Paan tuh?

Reina Daisy:
Naon?

Tiara Kadela:
Bentar, kurang satu nih keknya

Tiara Kadela:
Mba Vanya mana nih?

Revanya:
Apaan?

Tiara Kadela:
Nah gitu dong, jangan dancow mulu diurusin

THE WAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang