🌼 TW chapter 29

113K 11.6K 689
                                    

Typo? Silahkan berkomentar!
Vote dan komen di setiap chapter ya guys

Enjoy!!
↓↓↓↓

"Nih, sampe lupa kan gue mau ngasih ini ke lo," ucap Jena menyerahkan paper bag berlogo Dior.

Reina mengangkat satu alisnya bingung.

"Kemaren gue belanja terus liat ini, gue keinget Davin jadi gue beli deh," ucap Jena menjelaskan.

"Btw sepatunya samaan sama punya Bia," bisik Jena terkikik.

"Coba Davin buka deh," titah Jena.

Perlahan Davin membuka kotak sepatu itu. Dan terpampanglah sepatu anak-anak berwarna hitam bertuliskan Dior.

 Dan terpampanglah sepatu anak-anak berwarna hitam bertuliskan Dior

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Jangan tanyakan harganya ya kawand. Yang pasti bisa buat bayar kontrakan berbulan-bulan)

"Waw... Makasi onty Jena," ucap Davin.

"Sama-sama sayang," ucap Jena mengacak pucuk kepala Davin.

Saat ini kedelapan orang itu masih di rumah Reina. Entah kapan mereka akan pulang.

"Anyway lo belom jawab gue kenapa tuh cowok-cowok bisa ikut kesini," ucap Reina pada Jena.

"Tadinya gue mau kesini cuma sama Vanya kayak gue bilang tadi pagi. Terus si Tiara mau ikut, yaudah gue ajak sekalian."

"Eh di perempatan jalan samping taman depan, Kak Vano teriak-teriak manggilin Vanya kayak orang kesurupan,"

"Gue berhenti deh, gue kira ada apa anjir teriak-teriak di tengah jalan ternyata cuma mau nanya mau kemana, gue bilang mau ke tempat lo, eh tu semua kang ojek pengkolan malah mau ikut, jadi ya gitu deh."

Begitulah khotbah Jena siang itu. Sekian🙏🏻

"Heh toa! Sembarangan banget lo ngatain gue kang ojek!" sahut Donny.

"Emang bener kok tadi lo semua pada mangkal di depan! Terus apa lagi kalo bukan tukang ojek?!" sahut Jena tak kalah kesal. Ia menekan kata tukang ojek.

"Mana ada kang ojek ganteng paripurna kayak gue!"

"Dih situ ganteng?"

"Belom aja lo terpikat pesona gue!"

"Gak akan! Wleee!"

Asli Reina benar-benar pusing sekarang karena rumahnya sangat berisik.

"Jodoh kan gaada yang tau ya Nya," Ahdan ikut menimpali perseteruan Jena dan Donny.

THE WAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang