Part 10

35 5 3
                                        

Hai, hai, hai. Bagaimana hari ini?

Baik, lebih baik, buruk, atau lebih buruk?

Harus baik ya!! Saya maksa.

Readers saya tidak boleh lemah! Readers saya pasti orang yang kuat.

Besok giliran saya sekolah tapi saya malah begadang menyelesaikan ini.

Sorry terlambat karena mikir alur tidak semudah itu. Jadi, pikir dua kali bahkan lebih ya agar tidak menjiplak karya orang.

Tuhan adil kok. Ngasih umat-Nya masing-masing satu otak. Dipakai buat mikir, jangan cuma jadi pajangan saja.

Dampaknya besar loh. Baik ke penulis maupun pembaca. Kasian atuh udah digantung doi malah digantung penulis. Gara-gara plagiat.

Belum lagi kalau ceritanya mau bongkar suatu rahasia. Kan greget, tau-tau mau terbit aja. Udah tau ga dapet restu dari sang Bundahara, masih aja keras kepala beli diam-diam.

Note: Kalau ada bahasa asing dan tidak ada translate-nya tolong bilang yaa. Mungkin kelewatan jadi lupa translate. Makasih...

*****

HAPPY READING SAYANG

*****

Jangan lupa vote kalau bisa komen juga.
Karena semangat Bubu ada disitu.

Caca tak langsung tidur, ia membuka handphone yang ia silent.
Pesan dan telepon menumpuk hingga ratusan. "Pasti panik nih mereka,"

"Buset bahkan Mama juga nelpon. Eh, pasti ini Rei." Jari Caca menekan tombol telepon untuk menelpon balik.

"Halo? Ini Mymy kan? Iya kan? Ga mau tau harus iya. Kemana aja, My? Tadi kak Ken sama Mom Rexa kesini cari Mymy. Mereka kira Mymy kabur kesini. Ihhh jawab, My!!!! Jangan diem aja."

"Kok belum tidur sayang?"

"Nunggu kabar dari Mymy,"

"Mymy baik-baik aja. Sekarang tidur ya udah jam 3 pagi, besok harus sekolah. Sorry for worrying you little girl."

"Mymy hutang cerita! Ini aku mau tidur. Good night."

"Night too. Mama udah tidur belum? Kalo belum Mymy mau ngomong sama Mama bentar."

"Halo, Ca. Kenapa?"

"Maaf ya, Ma. Udah bikin Mama, Rei, sama adik-adik disana panik gara-gara Caca. Maaf juga gara-gara Caca, Rei tidur hampir pagi."

"Gapapa sayang. Lagian lagi kalo ada masalah jangan bikin panik orang sekitar, apalagi ini orang terdekat mu loh. Untuk saja nak Kenisha tidak memberitahu orang tua Caca."

Caca meringis mendengarnya, ia tak bisa membayangkan bagaimana paniknya Dalbert, Sofiya, dan Savina jika tau ia tak bersama Ken.

"Hehe iya, Ma, Caca salah. Habis nelpon Mama, Caca langsung hubungi Ken kok buat minta maaf. Sekali lagi Caca minta maaf ya, Caca akhiri dulu. Pengen cepat-cepat tidur."

*****

Disisi lain, terdapat seorang anak perempuan dan ibunya panik setelah acara balapan selesai.

SHEVALONICA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang