Part 26

18 4 13
                                    

HOW ARE YOU ALL?

SEHAT SEMUA YA, SEMOGA. BANYAK BANGET YANG SAKIT TERMASUK SAYA BEBERAPA HARI LALU.

SEKARANG SUDAH SEMBUH, JADI UPDATE LAGI YEYY...

PERBANYAK MINUM AIR PUTIH, BUKAN MALAH MEMPERBANYAK AYANG! TIDAK BAIK ITU PEMIRSA.

JAGA KESEHATAN, KEBERSIHAN, DAN KESELAMATAN. PATUHI PROKES! JANGAN NGEYEL! SELALU TAAT 3M!

JANGAN LUPA PROMOSIKAN KE TEMAN-TEMAN KALIAN, OKE?

MAKASIH JUGA YANG UDAH MAMPIR, LUV BANYAK-BANYAK BUAT KALIAN <3

SUDAHI GALAU MU, MARI BACA SHEVALONICA BERSAMA KU. ANJAYYY

Note: Kalau ada bahasa asing dan tidak ada translate-nya tolong bilang yaa. Mungkin kelewatan jadi lupa translate. Makasih...

*****

HAPPY READING SAYANG

*****

Jangan lupa vote kalau bisa komen juga.
Karena semangat Bubu ada disitu.

Ternyata sampai di sekolah gerbang telah ditutup. Iya lah udah telat. Tak terlihat juga satpam disekitar area gerbang. Bryan menyarankan agar memanjat melewati pagar namun Caca menolak mentah-mentah.

Yang benar saja, Caca bukan Bryan yang bisa memanjat lincah seperti monyet. Mau dipaksa membuka juga tidak bisa. Gerbangnya digembok. Emang ada maling nekat mencuri di pagi hari seperti ini? pikir Bryan mengenai hal tersebut.

“HALO, PERMISI. DIDALAM ADA ORANG? DISINI ADA DUA MURID YANG TERTINGGAL MASA TIDAK DIBUKAKAN?” Caca memilih berjalan menjauh memasuki mobil daripada berada di samping Bryan. Ia malu. Kenapa harus Bryan yang suka sama dirinya? Kenapa bukan Andre atau siapa gitu agar tidak membuatnya malu.

Mendekat lah guru yang sudah melewati batas kesabaran menghadapi Bryan dan satpam.

“Sudah saya duga kamu terlambat.” ujar sinis Bu Anggi.

Bryan membalas sedikit dramatis, “Ibu jangan begitu dong. saya kan jadi malu.”

“Saya dengar tadi kamu berteriak bilang dua orang, mana?”

“Disini.” Bryan hendak merangkul seseorang disebelahnya. Namun hanya angin saja.

Bu Anggi menaikkan alis, “Disini itu dimana? Alam gaib?”

“Jahat banget sih, Bu. Masa saya yang cakep begini punya temen di alam gaib.”

“Lah emang gitu kan harusnya, kamu kan titisan setan. Sudah sana ke lapangan lari sepuluh kali. Jangan melarikan diri atau Bu Rika yang akan hukum kamu!” ancam wanita yang mengajar Bimbingan Konseling.

Cepat-cepat Bryan masuk ke mobil, lalu menyalakan. Ternyata disebelah kursi pengemudi terdapat perempuan cantik yang telah mendobrak hatinya.

“Giliran tidur begini kelihatan polos, kalem, ga banyak tingkah. Tapi kalau bangun langsung jadi singa. Rawr...” Bryan cekikikan sendiri. Caca sama sekali tidak terusik dengan suara Bryan. Justru membalikkan badan menghadap Bryan.

Seketika Bryan salah tingkah seolah Caca membuka mata menatapnya. Ketukan jendela kaca membuat atensi Bryan menoleh. Mengacungkan jempol kemudian menjalankan mobil.

SHEVALONICA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang