Halo halo sayangku. Apa kabar kalian? Semoga baik ya.
Jaga kesehatan, banyakin minum air putih supaya ga dehidrasi. Sekarang banyak yang mudah jatuh sakit. Mulai ada omicron juga.
Jaga protokol kesehatan, kalau mau keluar harus banget pakai masker, jangan keseringan nongkrong.
Mending baca SHEVALONICA.
Sekalian rekomendasikan SHEVALONICA ke temen kalian kalau dia suka baca wattpad.
Kurangin insecure. Love yourself, you are valuable, don't be discouraged.
Makin kesini kok alurnya makin freak and ga jelas. So, kalau tidak suka silahkan diskip. Kalau mau kasih kritik dan saran boleh bangettt asal lewat chat!
Note: Kalau ada bahasa asing dan tidak ada translate-nya tolong bilang yaa. Mungkin kelewatan jadi lupa translate. Makasih...
*****
HAPPY READING SAYANG
*****
Jangan lupa vote kalau bisa komen juga.
Karena semangat Bubu ada disitu.
“Hai, Ci. Apa aku juga dipesankan makanan? Jika belum maka aku akan memesan sendiri.”“Sudah. Aku baru saja memesan.”
”Bisakah kau kembali seperti sebelumnya? Sebelum mendapat skors,”
“Aku sudah mencoba, Sheva. Itu cukup sulit untuk menerima kenyataan.”
“Aku tahu. Tapi mereka juga tidak bisa kamu salahkan. Mereka menyembunyikan itu dari mu karena terpaksa. Tante Claudia dan Tante Kanaya yang melarangnya bukan? Kalau kamu tahu pasti semua akan kacau. Seperti sekarang. Kamu berubah,”
“Aku tidak berubah, Sheva! Tidak sama sekali.”
“Kamu berubah! Kamu selalu menggunakan nama saat berbicara, tapi sekarang? Kamu menggunakan ‘aku, kamu.’ Mau membela apalagi?”
“Tidak, Sheva. Aku sama sekali tidak berubah. Aku hanya sedikit menjauh dari mereka. Mereka tahu aku tidak suka dibohongi. Tapi apa? Mereka malah melakukannya! Aku hanya ingin memberi mereka pelajaran supaya tidak mengulangi kesalahan lagi.
“Mereka sahabat Cia yang selalu ada buat Cia. Harusnya Cia yang pertama kali tahu kalau Papi koma dan yang menyebabkan itu adalah Mami. But, no problem. Papi deserves it. If Mami hadn't forbade it, i would have removed all the equipment attached to that bastard's body.”
Translate: “Tapi, tidak masalah. Papi layak mendapatkannya. Jika Mami tidak melarang, aku akan melepaskan semua peralatan yang menempel di tubuh bajingan itu.”
“Mulutnya dikondisikan ya, Ci. Ken denger bisa bahaya.”
“Biarin, itu artinya Ken masih peduli sama Cia.”
“Hadeh ini anak,” gumam Caca.
“Ini terakhir kali kau bersikap seperti ini, Ci. Besok aku mau kamu kembali seperti sebelumnya. Minta maaf juga sama Ken, Rei, sama Adit.”
“Iya, Shevalonica ku tersayang.”
*****
“Sheva, berhenti! Tunggu, Cia.”
KAMU SEDANG MEMBACA
SHEVALONICA [ON GOING]
Teen FictionMaaf ceritanya sempat di unpub karena sesuatu, dari awal part hingga beberapa part berikutnya mungkin ada kesamaan seperti cerita sebelum di unpub. Jika ada kesalahan kata bisa diingatkan atau kurang menarik bagi kalian mohon maaf sebesar-besarnya k...