HALO SAYA KEMBALI, ADA YANG RINDU SAYA? PASTI ADA LAH.
GIMANA KABARNYA? BAIK SEMUA?
JANGAN SEDIH TERLALU BERLARUT YA.
SEMANGAT BUAT KALIAN YANG LAGI PAS!!!
MASA CUMA NGEJAR CRUSH, DOI, EX YANG SEMANGAT TAPI PAS ENGGAK. KAN GAK LUCU PREND!!!
SUDAHI GALAU MU, MARI BACA SHEVALONICA BERSAMA KU. ANJAYYY
Note: Kalau ada bahasa asing dan tidak ada translate-nya tolong bilang yaa. Mungkin kelewatan jadi lupa translate. Makasih...
*****
HAPPY READING SAYANG
*****
Jangan lupa vote kalau bisa komen juga.
Karena semangat Bubu ada disitu.
Yang vote, disayang bias kalian sekebon.Hari terus silih berganti membuat Caca terbiasa dengan suasana sekolah. Seperti yang ia katakan, ia memilih tinggal di Apart daripada di kediaman Wiliam. Sebab ia memiliki sopir pribadi sekarang.
Kedekatannya dengan Bryan membuat para teman-teman di sekolah menganggap mereka sepasang kekasih. Pasalnya semenjak Bryan dekat dengan Caca, lelaki itu memutuskan semua pacarnya. Meskipun begitu sifat aslinya masih tetap.
Tidak tahu saja mereka dibelakang seperti kucing dan anjing.
Caca juga semakin dekat dengan Reinette untuk menebus janji yang pernah ia ingkari. Bryan pun juga ikut dekat dengan Rei. Walaupun ia terus dicueki oleh gadis kecil itu.
Hari ini Caca terpaksa berangkat sekolah karena Cia, Rhea, dan Ken mendatangi Apart. Cia dan Rhea tentu saja dengan paksaan Ken. Ken tahu cuaca saat ini membuat Caca malas.
“Dingin anjir enakan tidur,” eluh Caca mengusap-usap telapak tangannya.
“Ga boleh gitu, Shev. Tujuan Sheva apa coba kalau bukan cari ilmu di sekolah?”
“Cuci mata lah gila. Sayang kali cogan SMA GALAKSI nganggur gitu aja,”
“Kecuali para babu cowok kau.”
“Harus berapa kali Cia bilang, kalau Adit bukan pacar Cia!”
“Iya tapi mantan. Udah gitu masih saling sayang. Kenapa ga balikan aja sih?” sindir Rhea disetujui Caca.
“Nunggu Adit lulus aja biar pipi mulus Cia ga kena tampar sama lonte sekolah,” Ken mengerem mobil mendadak mendengar ucapan Cia tanpa sensor. Semua orang didalam mobil ikut terkejut.
Ken menatap Cia tajam melalui kaca dan menegurnya “Bahasa mu, Ci!” Cia hanya memperlihatkan gigi putih berjejeran.
“Mama tau?” Cia menggeleng menjawab pertanyaan Rhea. Gadis itu menyembunyikan sesuatu yang membuatnya terluka dari Kana, Mama Adit.
“Bego.”
*****
“Rhea, Cia mau ke toilet dulu, ya.”
“Mau ditemenin?”
“Ga usah. Disini aja nunggu Ken sama Sheva balik,”
“Hati-hati.”
Cia bergegas pergi lantaran sudah tidak dapat menahan. Ditengah perjalanan, ia berpapasan dengan Adit. Lelaki itu tetap tak acuh saat Cia memberinya senyuman. Gengsi kok digedein. Batin mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
SHEVALONICA [ON GOING]
Novela JuvenilMaaf ceritanya sempat di unpub karena sesuatu, dari awal part hingga beberapa part berikutnya mungkin ada kesamaan seperti cerita sebelum di unpub. Jika ada kesalahan kata bisa diingatkan atau kurang menarik bagi kalian mohon maaf sebesar-besarnya k...