Selamat pagi, siang, sore, atau malam.
Capek ya? Gapapa terus berjuang bareng-bareng sama Bubu juga. Kalau ada yang mau curhat dengan senang hati Bubu tanggapin, itu pun kalau saya bisa kasih saran.
Saya boleh minta tolong? Rekomendasikan cerita SHEVALONICA ke teman-teman kalian supaya makin banyak yang baca.
Jangan jadi sinder readers ya? Hargai saya sebagai penulis.
Note: Kalau ada bahasa asing dan tidak ada translate-nya tolong bilang yaa. Mungkin kelewatan jadi lupa translate. Makasih...
*****
HAPPY READING SAYANG
*****
Jangan lupa vote kalau bisa komen juga.
Karena semangat Bubu ada disitu."Kok kalian disini? Ken bilang mau nganterin Bintang, cepet banget sih. Rhea juga katanya ada acara keluarga,"
"Itu semua bisa diatur Cia sayang. Tadi aku hubungi Mami eh ternyata lagi sama Tante Kanaya,"
Obrolan mereka berlanjut sembari menunggu Claudia dan Kanaya keluar serta menunggu keputusan dari Bu Rika.
Yang ditunggu-tunggu pun akhirnya keluar, "Untuk sementara Cia di skorsing 3 hari." jelas Kaliya.
Claudia mengelus rambut panjang Cia, "Cia mau ketemu Papi!!" Claudia dan Kanaya saling menatap lalu Kaliya mengangguk kecil.
"Nanti kalau Cia udah pulang, kita pergi." Mata Cia berbinar, "Beneran? Mami ga bohong kan?"
"Mami janji."
"Ken, Mami titip Cia. Kalau ada apa-apa kabarin Mami," Ken mengangguk, "Maaf ngerepotin kamu sama Rhea."
"Saya sudah bilang berkali-kali jangan pernah merasa kalau Mami ngerepotin saya dan Rhea!"
"Btw Mami beneran mau ngajak Cia ketemu?"
"Udah waktunya Cia tau."
*****
"Kak Cia, Kakak disuruh gabung sama Kak Adit."
"Makasih, Dek."
Kebetulan sekali, tempat juga sudah penuh. Cia, Rhea, dan Caca membuka mulut saat sampai di meja Adit dkk. Pantas saja terlihat sudah penuh ternyata mereka menggabungkan beberapa meja dan kursi. Seperti acara besar saja.
Keempat gadis cantik itu duduk ketempat yang kosong, tapi Bryan menyuruh Cia untuk duduk ditempatnya. Yang kebetulan bersebelahan dengan Adit.
Ia bergeser disebelah Caca. Sedangkan Caca berdecak kesal, tidak bisakah Bryan membiarkan dirinya untuk bersantai?
"Semalam handphone mu bunyi tapi waktu ku angkat mati duluan gara-gara habis baterai."
"Iya kah? Handphone yang mana?" Pasalnya Caca mempunyai dua handphone dengan kegunaan masing-masing.
"Biru laut," Jantung Caca seakan berhenti, ia mematung beberapa detik. "Kau tau siapa yang nelfon?"
"Ga liat, kan udah mati duluan." Caca bernapas lega, tak hanya Caca tapi Ken dan juga satu orang disana ikut bernapas lega.
"Makasih udah ngasih tau,"
*****
"Bu bos daritadi senyum mulu deh, ada kabar gembira apa nih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SHEVALONICA [ON GOING]
TeenfikceMaaf ceritanya sempat di unpub karena sesuatu, dari awal part hingga beberapa part berikutnya mungkin ada kesamaan seperti cerita sebelum di unpub. Jika ada kesalahan kata bisa diingatkan atau kurang menarik bagi kalian mohon maaf sebesar-besarnya k...