Part 13

30 5 2
                                    

HAI SEMUA, DUNIA JAHAT YA SAMA KITA.

KITA DITUNTUT JADI ORANG YANG BUKAN JATI DIRI KITA SEBENARNYA.

DITUNTUT DEWASA OLEH KEADAAN.

CAPEK? BANGET! TAPI BANYAK ORANG YANG MELARANG KITA BUAT NYERAH.

ORANG CERITA KE DIRI KITA TENTANG MASALAHNYA, TERUS KITA KAPAN CERITA KE ORANG ITU?

SUSAH BANGET YA BUAT CERITA... BINGUNG MAU CERITA DARIMANA, KARENA TERLALU BANYAK MASALAH YANG DIPENDAM.

Note: Kalau ada bahasa asing dan tidak ada translate-nya tolong bilang yaa. Mungkin kelewatan jadi lupa translate. Makasih...

*****

HAPPY READING SAYANG

*****

Jangan lupa vote kalau bisa komen juga.
Karena semangat Bubu ada disitu.

Gadis memakai kalung berinisial L tak sengaja melirik tanggal. Matanya membulat sempurna, seringai menghiasi bibir cantiknya.

Ia lari kecil mengambil ponsel di atas meja belajar, mencari kontak salah satu orang suruhan, membicarakan sesuatu.

"Tunggu kejutan mu datang kakak sekaligus sahabat tercinta ku,"

*****

Setelah pergi dari kediaman Smith, Caca pergi ke suatu tempat. Ia masih mengenakan seragam dan tentunya jaket dari Mr. R.

"Not bad tapi kesannya kek rumah angker anjir," gumam Caca. Tempat itu berada di ujung jalan. Sepi, itulah yang membuat suasana semakin mencekam. Terdapat rumah-rumah disamping bangunan itu tetapi tidak terdapat orang satu pun kecuali Caca dan motornya.

Ia berjalan menaiki beberapa anak tangga sebelum sampai di depan pintu. Terdapat bel dan alat untuk mengscan sidik jari yang tersembunyi. Caca menempelkan jari pada alat itu. Pintu pun terbuka.

Jangan berpikir semua barang di dalam bangunan itu mewah. Barang disitu tidak berubah hanya saja lebih bersih. Lampu pun tidak terang alias remang-remang.

Caca terus berjalan mengikuti insting karena tidak terdapat petunjuk arah disini. Suara makian terdengar samar-samar. Caca mempercepat langkah kaki tanpa mengeluarkan suara sedikit pun.

Kaki Caca menendang pintu itu hingga mengeluarkan suara keras membuat tiga orang di dalam terkejut. Tiga orang itu terdiam beberapa detik saat Caca mendekat. Tak berapa lama mereka langsung duduk di posisi masing-masing.

"Bienvenido de nuevo por venganza." ucap salah satu lelaki dengan wajah datar.
Translate: "Selamat datang kembali untuk membalas dendam."

Caca mengangguk. "Akhirnya kau sampai juga. Capek aku bersama pasangan sinting ini."

Perempuan selain Caca melempar ponsel milik kekasihnya berhenti tepat di depan lelaki yang menghinanya barusan, "Ngaca! Kau yang sinting atau kita?!"

Lelaki itu berdiri menghampiri Caca dan bergelayut manja, "Tuh lihat sendiri kelakuan teman mu, Ca."

"Lepaskan tangan mu dari kakak ku atau ku patahkan tangan mu, Gab?"

Gabriel menggeleng dengan jahil ia mengecup pipi Caca. Bintang melempar pisau lipat berharap mengenai salah satu anggota tubuh Gabriel. Untung saja lelaki itu dengan cepat menghindar.

SHEVALONICA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang