Bab 38

1.7K 118 114
                                        

Pagii semuanyaa!!

Jangan lupa komen dan vote ya gayss!!

Masa yang bacanya banyak yang komen sama votenya sedikit wkkk🤪

Happy reading......
_
_
_



Valley sedari tadi menelpon Bryan tapi tidak diangkat oleh cowok itu membuatnya sangat khawatir.

"Bryan kemana sih kok engga angkat telpon aku."gerutu Valley yang sedari tadi mondar mandir sembari menenteng hp ditangannya

Suara ketukan pintu membuat Valley tersenyum lebar ia tau pasti diluar sana ada Bryan.

Ceklek!

Senyuman Valley luntur melihat orang yang ada dihadapannya ini bukan Bryan tetapi Meykel.

"Ngapain?"tanya Valley singkat

"Jemput kamu, aku disuruh sama Lusi disana udah ada Windi sama Via."jelas Meykel

"Kenapa engga Windi sama Via aja yang kesini?"

"Mereka engga tau rumah kamu dimana jadi aku yang kesini."

Valley ber-oh ria cewek itu masuk.kedalam untuk mengambil tas dan jaketnya kemudian mengunci pintu rapat.

"Udah siap?"tanya Meykel dibalas anggukan oleh Valley

Valley menaiki motor Meykel dengan raut wajah datar cewek itu berharap Bryan tapi mengapa yang datang malah Meykel.

Meykel menancapkan gasnya menuju rumahnya. Didialam perjalanan hanya ada keheningan diantara mereka. Valley sibuk dengan pikirannya sedangkan Meykel sedari tadi mencuri pandang kepada Valley lewat kaca spion tapi cewek itu tidak meresponnya. Akhirnya mereka sampai dirumah Lusi, Windi dan Via langsung berlari kearah Valley dan menarik tangan gadis itu.

"Maaf ya kita engga jemput lo soalnya si Windi engga tau rumah lo."ucap Via tak enak

"Iya santai aja."

"Jadi kita ngapain dulu nih?"tanya Windi

"Bakar sosis aja yu."ajak Lusi dibalas anggukan oleh Mereka

Lusi dan yang lainnya mengambil sosis didalam kulkas. Meykel yang sedari tadi menonton tv diruang tv memperhatikan gerak-gerik Valley membuat Valley risih.

"Mau gue bantuin?"ucap Meykel yang sedari tadi melihat Valley kesusahan menyalakan api

"Engga usah makasih."

Meykel terkekeh miris mendengar penolekan dari Valley namun cowok itu tak pernah putus asa."Udah sini gue bantu. Kalo engga bisa ngomong jangan diem aja."

Valley berdecak kesal mendengar penuturan Meykel. Cewek itu memperhatikan Meykel membuat bayangan kenangannya mereka kembali berputar membuat hati Valley sakit.

"Kenapa?"tanya Meykel yang sadar dirinya diperhatikan

"Engga."

Meykel ||Outlaws||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang