Bab 32

2.2K 133 176
                                        

Jangan lupa komen dan vote ya gayss!!

Pantengin terus coupel goals kalian yey!

Sesuaii janji dari tantangan aku malam ini up gays meskipun aku lagii pengen istirahat dulu wkwkw gapapa demi kalian🤪

Happy reading.....

Meykel terduduk di pinggiran kasurnya pikirannya masih terbayang-bayang akan kejadian tadi yang melihat Valley digendong oleh Bryan.

Ceklek!

Lusi memasuki kamar Meykel tanpa permisi dia duduk disamping kakaknya."Kak, aku mau ngomong sama kakak."ucapnya

Meykel menoleh menatap sang adik denga tanda tanya."Ngomong aja."

"Aku engga percaya kalo Valley sengaja dorong Kak Vannesa."

"Kenapa kamu bisa nyimpulin itu?"tanya meykel

"Meskipun aku baru kenal sama Valley tapi aku tahu kalau dia itu baik dan engga jahat. Dan yang aku bingung kenapa kakak percaya aja sama kak Alas? Bisa aja kak Alas samaa kak Vannesa sekongkol buat misahin kalian."jelas Lusi

Meykel terdiam beberapa dia mencerna baik-baik ucapan Lusi.

"Aku cuma takut kalau kakak nyesel nantinya, Kenapa kakak engga cari tahu dulu?"tanya Lusi heran dengan pemikiran kakaknya

Meykel memeluk tubuh Lusi membuat Lusi tersentak kaget. Lusi merasakan bahunya basah."Kak? Kakak nangis?"

Meykel melerai pelukannya dia menghapus air matanya."Kakak bingung harus percaya sama siapa meskipun Alas musuh kakak tapi kakak tahu dia orangnya engga pernah bohong karena kamu tahukan kita dulu sahabatan."

"Dan kakak juga tau kan yang ngehancurin persahabatan kalian siapa?"sahut Lusi

Lagi-lagi Meykel dibuat terdiam oleh jawaban Lusi."Lebih baik kakak pikir-pikir lagi apa yang harus kakak lakuin."

Setelah mengucapkan itu Lusi melenggang pergi dari hadapan Meykel. Meykel mengacak rambutnya prustasi.

_______

Bryan mengajak Valley, Windi, dan Via untuk bertemu dicafe untuk menyusun rencana mencari bukti-bukti yang sebenarnya.

"Mau pesen makan atau minum dulu?"tanya Bryan kepada tiga gadis didepannya

"Kak gue mau nanya sesuatu boleh?"tanya Windi dibalas anggukan oleh Bryan

"Kenapa lo mau bantuin Valley?"

Bryan terdiam dia menatap Valley dengan tatapan yang sulit diartikan."Karena gue mau."jawabnya singkat membuat Windi mendengus kesal

"Lo suka ya sama Valley?"goda Via

"Brisik!"tukas Bryan."Langsung aja ke intinya."

"Gue mah tanya sama lo Valley, dimana Vannesa kecelakaan?"tanya Bryan

"Deket tempat yang biasa buat nunggu bus atau angkot."jawab Valley membuat Bryan mengangguk

Meykel ||Outlaws||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang