Bab 54

1.8K 130 25
                                        

Jangan lupa vote dan komen..

Happy reading....
_
_
_

Pemakaman Bryan sudah selesai Valley sedari tadi diam begitupun bayinya ikatan batin mereka berdua sangat lah erat.

Semua orang menatap iba kerah Valley seharusnya ini adalah hari bahagia ia dan Bryan namun Tuhan tidak mengijinkan merayakan hari ini bersama suaminya.

Via mengelus pundak sahabatnya."Pulang yuk ini udah malem kasian Aksa kedinginan."ucapnya dibalas Anggukan oleh cewek itu

Valley berdiri kemudian berjalan keluar dari TPU mebuju mobil Ayahnya.

"Aku akan kesini lagi bareng Aksa."batin gadis itu

________

"Sayang kamu kasih asi Aksa gih kasian dia dari tadi belum dikasih asi."ucap Bianka mengingatkan

Valley mengangguk cewek itu menggendong bayinya menuju kamarnya kemudian menutup pintunya rapat. Mata gadis itu tak sengaja menatap Poto bingkai pernikahannya dengan sang ketua OSIS yang mempunyai mulut pedas.

Valley terkekeh kecil mengingat bagaimana Bryan dulu selalu mengkritik sahabatnya.

"Papah kamu cabe-cabean sayang."kekeh Valley cewek itu mengusap pipi gembul Aksa

"Kamu kenapa diem aja? Mamah penden denger suara kamu."bisik Valley ditelinga Aksa membuat bayi itu sedikit mengeluarkan kekehan kecil

"Anak pintar."ucapnya."Kalo udah kenyang tidur ya ini udah malem kamu harus istirahat."bisik gadis itu

Mata Aksa sudah tertutup rapat membuat Valley tersenyum meskipun masih bayi anaknya ini sudah bisa mengerti apa yang diperintahkan oleh mamahnya.

"Kamu bakal jadi kebanggaan mamah, papah, dan semua orang yang berada didekat kamu sayang. Jadilah Hero buat mamah ya."batin Valley tulus

Gadis itu terdiam diatas kasur pikirannya kosong kini hidupnya sudah sepi dan hampa tanpa adanya Bryan yang bawel menurutnya.

"Kamu tega banget ninggalin aku."

"Aku janji sama kamu bakal didik Hero kita dengan baik."

_______

5 tahun kemudian....

Sudah lima tahun kepergian Bryan Valley masih belum membuka ruang untuk lelaki lain. Wanita yang sudah menginjak 24 Tahun itu memilih sibuk mengurusi Putra semata wayangnya dan juga perusahaan Alexander. Kini gadis itu sudah suskses karena didikan Rayen.

"Mamah ke kantor dulu ya."ucap Valley mengecup kedua pipi putranya."Kamu yang rajin belajarnya nanti mamah jemput lagi. Inget sebelum mamah jemput kamu jangan kemana-mana."

Aksa hanya mengangguk kecil semenjak bocah itu tau jika papahnya meninggal ketika ia dilahirkan membuat bocah itu menjadi pendiam.

Valley hanya tersenyum tipis."Sanah masuk jangan lupa bekel nya dimakan ya."ucap Valley mengingatkan

Aksa mengecup pipi mamahnya lembut kemudian senyum tipis muncul diwajah tampannya.

Meykel ||Outlaws||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang