RAMEIN DONK KAWAND
•
•
•"Daarr, ada tinta printer ga di divisi lo?" tanya Sania kepada Wulan lewat telpon.
"Adaa."
"Gue numpang print yak. Males ke ruang perlengkapan sama males ngisi ulangnya."
"Ke sini aja, braayy."
"Sip sip, gue ke sana sekarang."
Sania menutup ponselnya lalu mencabut flashdisk yang terpasang di komputer kerjanya. Setelah itu ia berdiri dan berjalan menuju lantai 5, di mana divisi pemasaran berada.
"Halo, sahabat," sapa Wulan ketika Sania masuk ke ruangan divisi pemasaran.
Beberapa pegawai yang sedang bekerja menoleh, kemudian kembali fokus dengan pekerjaannya.
"Numpang ngeprint ya guys, ehehe," ujar Sania.
"Pakai aja, San," balas salah satu dari mereka.
"Thanks."
"Mbak, saya mau print dong." Sania menyerahkan flashdisknya ke Wulan.
"Tai, dikira gue mbak-mbak fotocopy apa."
Namun ia tetap mengambil flashdisk Sania kemudian memasukkannya ke port USB yang ada di komputernya.
"Ya kan emang."
Dulu, saat masih berkuliah Wulan memang sempat bekerja di sebuah warnet untuk menambah-nambahi uang jajannya.
"Dulu ya anjir. Apa nama filenya?"
"Tuhkan lo kaya mba-mba fotocopy. Kerjaan riweuh 100."
"Mantap, kerjaan riweuhnya udah 100 episode aja."
"Bisa sampai 10.000 episode nih kalau gue mengabdi di perusahaan ini."
Wulan tertawa. "Udah nih."
"Makasih, Dar."
Sania berjalan ke arah printer diikuti oleh Wulan.
"Eh eh, San, lo sama Pak Jeffrey udah sedeket apa sih?" tanya Wulan berbisik dengan ekspresi penasarannya.
"Sebagai apa?"
"Wow wow wow, diluar sebagai atasan dan bawahan."
"Segini." Tangan Sania membentuk '👌'.
"Ujungnya doang," sambungnya.
Wulan mendecih. "Idih, ga percaya gue. Ya kali ga sedeket itu tapi dia udah tahu Sovia, mana Pak Jeffnya beliin anak lo chicken katsu lagi."
Sania melotot karena sedikit terkejut. "Tau dari mana lo?"
"Tama, ehe."
"Halah, si terong ember," cibir Sania.
'Terong' merupakan nama ejekan yang dibuat Sania dan Wulan untuk Tama. Pria itu blasteran Indonesia-Korea, dan nama Koreanya adalah 'Taeyong'. Jadi, Sania dan Wulan sedikit memplesetkan nama Korea tersebut menjadi 'Terong'.
"Jadi bener?" tanya Wulan antusias.
"Iya, bener. Tapi kami ga sedeket itu."
"Pepet sabi kali. Pak Jeff kayaknya oke-oke aja tuh lo punya anak."
"Papat pepet papat pepet, Pak Jeffrey udah nikah, geblek!"
"Hah?!"
Teriak semua pegawai perempuan dari divisi pemasaran. Laki-lakinya juga terkejut, namun tidak seheboh perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong with My Boss? | Jaehyun
FanfictionHidup memang penuh dengan kejutan dan tidak dapat disangka-sangka, jadi tidak usah kaget jika suatu hari nanti kamu dilamar direktur.