Update aja deh. JANGAN LUPA RAMEIN!!!
•••
"Jeff, gimana kantor?" tanya Sanjaya.
Kini keluarga kecil dari Sanjaya Alberic sedang makan malam bersama di rumah utama mereka. Hari ini merupakan hari ulang tahun Sanjaya, oleh karena itu ia mengundang anak-anak dan cucunya datang ke rumah untuk makan malam bersama.
"Aman, Pa. Jeff sudah bisa beradaptasi."
"Baguslah kalau begitu. Ada masalah dengan bangunan kantor?"
Jeffrey mengangguk. "Ada, rencananya mulai minggu depan kantin akan direnovasi. Bagian tempat makan direktur akan dihilangkan."
"Kalau dihilangkan kamu nanti makan di mana, Jeff?"
"Ya di kursi yang sama dengan karyawan? Papa tau sendiri Jeffrey ga suka terlalu diistimewakan."
"Yea, I know. Ya sudah terserah kamu, perusahaan sudah milik kamu saat ini."
"Makasih, Pa."
"Iya. Sania gimana? Ada masalah?"
"Nope, kerjaan dia bagus. Walaupun agak kurang ajar juga ya di belakang, suka misuh-misuh." Jeffrey terkekeh di akhir kalimatnya.
"Ada apa nie? Kenapa alis gue gerak-gerak sendiri?" - Sania yang lagi ngajak Sovia main.
Sanjaya sontak tertawa. "Sania emang gitu."
"Iya, tapi gapapa, Jeffrey suka."
Brak!
Secara tiba-tiba meja makan digebrak oleh Mala, Mama Jeffrey. Membuat semua orang melihat ke arahnya.
"Ga usah basa-basi, segera langsungkan acara pertunangan kamu dengan Sania."
Jeffrey merotasikan bola matanya sambil mendecak. "Jeffrey suka sama kinerjanya Sania, Ma. Bukan sama orangnya."
Bahu Mala merosot turun. "Kamu nih kapan nikahnya sih? Umur sudah 27 juga."
"Nanti."
"Nantinya itu kapan?"
"10 tahun lagi."
"Keburu Mama meninggal kalau begitu."
Jeffrey, Sanjaya, dan Ital sontak mendecak.
"Jelek banget omongannya. Makanya berdoa biar dikasih umur yang panjang," perintah Ital.
"Tau tuh," sahut Sanjaya dan Jeffrey bersamaan.
"Iya-iya. Tapi Mama dukung kamu sama Sania sih, dia baik, mandiri lagi."
"Emang Mama ga masalah sama Sovia?"
"Oh Sovia anaknya Sania yang imut itu?" Jeffrey mengangguk.
"Ya nggaklah, Mama bahkan udah nganggep Sovia sebagai cucu sendiri. Papa kamu juga begitu, iya kan?" Mala yang awalnya menatap Jeffrey beralih menatap suaminya.
Lantas yang ditatap mengangguk. "Iya, ga tau juga kenapa Papa bisa sesayang itu sama Sovia."
"Kalau sama Aileen sayang ga?" tanya Ital berceletuk.
Mala langsung menoyor dahi putrinya. "Ga usah cemburu, cucu orang lain aja kami sayang, apalagi cucu sendiri?"
Ital mengeluarkan cengirannya.
"Aileen sama Sovia seumuran ga sih?" tanya Jeffrey.
Ital mengangguk. "Iya, tapi besaran Aileen beberapa bulan."
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong with My Boss? | Jaehyun
FanfictionHidup memang penuh dengan kejutan dan tidak dapat disangka-sangka, jadi tidak usah kaget jika suatu hari nanti kamu dilamar direktur.