KANGEN GAK?
•••
Hari ini merupakan hari bahagia Tama dan Wulan. Iya, hari pernikahan mereka.
Oleh karena itu, Sania yang diberikepercayaan menjadi bridesmaid oleh Wulan kini sedang bersiap-siap untuk pergi ke gedung acara. Karena dirinya akan dirias di sana, bersama bridesmaid lainnya.
Selain bridesmaid, di resepsi pernikahan Tama dan Wulan juga ada groomsmen. Yang masing-masing terdiri dari 4 orang. 2 di antaranya merupakan sahabat dari masing-masing mempelai, dan 2-nya lagi merupakan saudara.
"Ck, sial. Di saat gini-gini malah mogok mobilnya," kesal Sania sambil memukul stir mobilnya.
Perempuan dengan pakaian casualnya itu keluar dari mobil dan kembali masuk ke rumah. Mama Karin yang sedang membuat teh di dapur seketika bingung.
"Kok balik lagi?"
"Mobilnya mogok lagi, padahal waktu itu udah diservis secara keseluruhan. Ngeselin banget."
"Minta diganti itu mobilnya, San," kekeh Mama Karin.
"Kalau ada waktu aku bakalan ke showroom deh."
"Iya, daripada duitnya habis buat servis terus. Jadinya sekarang gimana? Pakai taksi online?" Sania mengangguk.
"Mau gak mau, Ma."
"Ya udah hati-hati, ya."
"Hm, nanti Mama jam berapa ke nikahannya Wulan?"
"Agak sorean mungkin."
"Oh ya udah, nanti hati-hati ya. Oh iya, baju yang Sovia pakai nanti udah aku siapin di atas kasur."
Sania memang sengaja tidak mengajak Sovia. Tidak ada alasan lain selain karena anak itu masih tidur. Sehingga nanti Sovia akan datang ke pernikahan om dan tantenya bersama Nerin.
"Sip, Sovia aman sama Mama."
"Makasih, Ma. Sania berangkat sekarang, driver-nya udah jalan ke sini," pamit Sania, lalu mencium punggung tangan mamanya untuk yang kedua kalinya.
"Iya."
***
Menjadi bridesmaid di pernikahan sahabat sendiri merupakan menjadi babu yang sebenarnya. Oleh karena itu, saat sang pengantin perempuan meringis, dengan sigap Sania menoleh dan bertanya.
"Kenapa? Pasti kaki lo lecet ya?"
Wulan menunjukkan deretan giginya.
"Nyengir lo. Udah gue bilangin pake sandal jepit aja, masih aja ngeyel."
"Ya masa gue nikah pake sandal jepit?"
"Kan gak kelihatan, ege. Ganti aja deh mendingan, daripada lo ngeringis terus."
"Emoh, ah."
Sania mendecak sebal kemudian menatap Tama. "Tam, kasih tau bini lo deh buat pake sandal jepit aja. Keras kepala banget nih cewek satu."
Lantas sang pengantin pria menatap istrinya. "Yang, mending kamu turutin kata Sania deh. Pasti kaki kamu udah lecet banget."
Sania merotasikan bola matanya. "Yang, yeng, yong," cibirnya kemudian.
Tama dan Wulan sontak tertawa. "Ada kayaknya 20 kali dia bilang gitu setiap aku manggil kamu 'yang'," ujar Tama.
"Biasalah, orang iri."
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong with My Boss? | Jaehyun
FanfictionHidup memang penuh dengan kejutan dan tidak dapat disangka-sangka, jadi tidak usah kaget jika suatu hari nanti kamu dilamar direktur.