Chapter 10 banyak sider ih, ga suka.
Ayo divote doongg
•••
"Berdua aja Pak sama Aileen?" tanya Sania.
Jeffrey yang berjalan di samping perempuan itu sontak menoleh. "Nggak, berempat sama Mommy Daddy-nya Aileen."
"Eh terus orang tuanya Aileen di mana? Perasaan tadi Bapak sama Aileen doang," heran Sania seraya melihat ke sekitarnya.
"Dinner di restoran depan."
Sania membulatkan mulutnya.
"Mama, mau main itu!" pinta Sovia sambil menarik-narik tangan Sania.
"Yang mana?"
Sovia menunjuk komidi putar kemudian Sania mengangguk mengiyakan.
"Kita beli tiketnya dulu ya."
"Yeay!"
"Aileen mau juga?" tawar Jeffrey.
"Mau, Yah!"
Jeffrey mengangguk kemudian menatap Sania. "San, biar saya aja yang beli tiketnya."
Sania buru-buru mengambil dompetnya "Pak, ua-"
"Ribet, pakai uang saya aja," balas Jeffrey memotong ucapan Sania, setelah itu ia berjalan ke arah loket pembelian tiket untuk komidi putar.
Sania menghela napasnya pasrah, lalu ia memperhatikan Sovia dan Aileen yang saat ini sedang melompat-lompat kecil. Ia tersenyum gemas.
"Ayo masuk," ajak Jeffrey setelah mendapatkan tiketnya.
"Eh kok 4, Pak? Saya ga ikut."
"Ck, emang kamu mau biarin Sovia duduk sendiri di atas kuda itu tanpa kamu pegangin?"
Sania mengusap tengkuknya canggung. "Ga kepikiran hehe, uangnya nanti saya ganti ya."
"Hm, ayo."
Setelah menunjukkan tiket kepada penjaga wahana komidi putar, Jeffrey, Sania, beserta dua bocah langsung naik ke atas wahana itu.
"Mau di mana?" tanya Sania.
"Kuda pink!"
Sania langsung mengangkat Sovia kemudian mendudukkan anaknya itu di atas kuda berwarna pink.
"Ga usah gaya, pegang terus leher kudanya." Sovia mengangguk.
Sania menoleh dan melihat Jeffrey berdiri di sampingnya tengah menjaga Aileen.
Beberapa detik kemudian, komidi putar mulai bergerak. Sania kembali memperhatikan Sovia agar anaknya itu tetap dalam pengawasan.
Komidi putar berputar selama beberapa menit, begitu wahana satu itu berhenti, Jeffrey, Sania, Sovia, dan Aileen segera turun dari sana.
"Mau main apa lagi?" tanya Jeffrey.
"Mau itu, Yah!" Tangan mungil justru Aileen menunjuk stand permen kapas.
Sovia yang melihat itu ikut meminta kepada mamanya. "Sovia juga mau."
"Oke, ayo ke sana."
Sania menggandeng tangan Sovia, begitu pula dengan Jeffrey yang menggandeng tangan Aileen. Setelah itu keempat orang tersebut berjalan ke arah penjual permen kapas.
"Mau yang warna apa?" tanya Jeffrey seraya menatap Sovia dan Aileen bergantian.
"Biru!" pekik Aileen.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong with My Boss? | Jaehyun
FanfictionHidup memang penuh dengan kejutan dan tidak dapat disangka-sangka, jadi tidak usah kaget jika suatu hari nanti kamu dilamar direktur.