AYO DONG RAMEIINN :(
"Sovia, Mama berangkat kerja dulu, ya. Jangan nakal sama Nerin, harus nurut, oke?" pamit Sania setelah mengecup pipi putrinya.
Hari ini Sania tidak menitipkan anaknya di daycare karena Mama Karin sudah sehat. Sovia memang hanya dititipkan di daycare saat Mama Karin tidak enak badan saja, selain itu anak kecil tersebut selalu diurus oleh neneknya selama Sania bekerja.
Sovia mengangguk lucu. "Oke, Ma! Nanti beliin Sovia kue ya?"
"Kue apa?"
"Chocolate cake!" balasnya semangat.
Sania tersenyum gemas dan mengangguk. "Siap, Tuan Putri. Salim dulu dong."
Sovia langsung mencium punggung tangan mamanya. "Hati-hati, Mama sayang."
"Iya, sayangnya Mama."
Sania beralih menatap Mama Karin, sekarang giliran dirinya yang mencium punggung tangan mamanya. "Aku berangkat kerja dulu ya, Ma. Kalau sakitnya kumat lagi langsung aja telpon Sania."
"Iya, hati-hati kamu."
Sania mengangguk kemudian mencium pipi putrinya sekali lagi sebelum benar-benar berangkat ke kantor untuk bekerja.
***
"Sania?" sapa seseorang ketika dirinya sedang menunggu bus di halte.
Sania yang sedang memainkan ponselnya sontak menoleh, kemudian tersenyum ramah saat melihat ternyata Dimas yang menyapanya.
Sania berdiri lalu berjalan mendekati mobil Dimas. Tidak enak rasanya jika tetap duduk di kursi halte.
"Nungguin bus?" tanya Dimas dari dalam mobilnya.
Sania mengangguk. "Iya, Mas."
"Setau aku bus pagi ini ga beroperasi soalnya lagi perbaikan. Ayo bareng aja."
"Eh seriusan? Pantesan udah nunggu 10 menitan ga datang-datang busnya."
"Seriusan, ayo bareng aja daripada telat."
"Ga usah, aku pesan taxi online aja." tolak Sania halus.
"Sebentar lagi udah masuk jam kerja, yakin ga bakalan telat?"
Karena ucapan Dimas tersebut, Sania menjadi ragu.
"Gimana?" tanya Dimas sekali lagi.
Setelah berpikir selama beberapa detik, Sania mengangguk. "Okedeh kalau gitu, aku bareng ya, Mas."
Senyum Dimas semakin melebar. "Ayo masuk."
Sania mengangguk lagi lalu berjalan ke arah kursi penumpang di samping kursi pengemudi. Setelah itu, mobil Dimas melaju dengan kecepatan sedang menuju kantor tempat mereka bekerja.
Tidak lama setelah kepergian mereka, bus umum yang kata Dimas sedang 'perbaikan' datang, bus tersebut berhenti sejenak di halte dan selanjutnya membawa orang-orang yang menunggu di sana.
Memang ya, Dimas itu bisa saja modusnya.
***
"Ciat ciaatt, berangkat bareng cami." ucap Wulan tiba-tiba dari arah belakang.
Sania yang sedang berjalan ke arah lift tentu saja terkejut. Ia menatap Wulan sebal, yang ditatap sebal hanya memberikan cengirannya. Lalu kedua orang tersebut masuk ke lift.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong with My Boss? | Jaehyun
Fiksi PenggemarHidup memang penuh dengan kejutan dan tidak dapat disangka-sangka, jadi tidak usah kaget jika suatu hari nanti kamu dilamar direktur.