UDAH UPDATE NIH, AYO VOTE DAN KOMEN 😤
•••
Jam sudah menunjukkan pukul 08.55 dan seorang Jeffreyan Alberic yang sebelumnya tidak pernah datang terlambat belum juga menampakkan batang hidungnya di kantor perusahaan.
Sania melirik jam tangannya sekali lagi kemudian mengernyitkan alisnya.
"Pak Jeff ke mana dah? Tumben banget telat sampai satu jam."
Tangannya bergerak mengambil ponsel miliknya di dalam tas, lalu mencari nama 'Pak Jeff' di puluhan kontak yang dimilikinya.
Sania merasa jika ia harus menghubungi bosnya itu.
Tidak perlu menelpon berkali-kali karena di panggilan pertama pun Jeffrey langsung menerima panggilan darinya, walaupun agak lama.
"Selamat pagi, Pak Jeffrey."
"Iya, siapa?"
Dahi Sania berkerut, suara Jeffrey terdengar seperti orang yang baru bangun. Juga, suaranya sedikit bindeng.
"Pak Jeff sakit?"
"Hah? Ga tau, iya kali."
"Lah. Ya udah Pak, ga jadi. Saya tutup panggilannya, selamat pagi."
"Loh bagaimana sih? Apa tujuan kamu menelpon saya?"
Sania mengurungkan niatnya untuk menutup panggilan tersebut, ia kembali menempelkan ponselnya di daun telinga kanannya.
"Mau nanya kenapa Bapak telat, tapi ga jadi karena saya udah tau jawabannya."
"Emang saya telat ya, San? Bukannya sekarang masih jam setengah 6?"
"Udah mending Bapak istirahat, daripada ngaco kayak gini. Jelas-jelas sekarang udah jam 9."
"Jam dinding di kamar saya mati kali ya."
"Iya, kali. Bapak sudah sarapan?"
"Belum."
"Oh ya udah. Saya tutup telponnya, semoga cepat sembuh, Pak Jeff."
"Sebentar, San."
"Ya, Pak?"
"Nanti bisa ke rumah saya?"
***
Ting Tong! Ting Tong!
Sania memencet bel rumah besar yang ada di depannya. Beberapa detik kemudian, pintu utama yang menjulang tinggi itu terbuka dan nampaklah pekerja rumah tangga yang bekerja di rumah tersebut.
"Silakan masuk, Bu Sania."
"Makasih, Ibu Malanya ada?"
"Ada, sebentar saya panggilkan. Silakan duduk, Bu."
Sania tersenyum kepada pekerja itu kemudian duduk di sofa ruang tamu.
Tidak lama setelah itu, perempuan paruh baya yang Sania cari datang. Lalu ia duduk di sofa depan Sania.
"Kirain siapa. Apa kabar, Sania?"
Sania tersenyum. "Baik. Bu Mala sendiri?"
"Baik juga. Ada apa datang ke sini, San?"
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong with My Boss? | Jaehyun
FanfictionHidup memang penuh dengan kejutan dan tidak dapat disangka-sangka, jadi tidak usah kaget jika suatu hari nanti kamu dilamar direktur.