23

2.3K 430 43
                                    

HAY HAYYY

•••

Seorang pria yang berstatus sebagai direktur utama di perusahaan milik keluarganya itu menghela napasnya cukup panjang, kemudian ia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi yang ia duduki yang terasa sangat empuk itu.

Saat ini sudah waktunya beristirahat, sehingga dirinya bisa bermalas-malasan selama satu jam ke depan di dalam ruangannya. Tidak akan makan siang karena tidak berselera.

Entah mengapa, akhir-akhir ini hari yang ia lalui terasa agak lebih berat dari sebelumnya. Tepatnya, setelah dirinya bertemu lagi dengan Alana.

Jeffrey memejamkan matanya sejenak, hingga akhirnya dentingan pada ponselnya membuat dirinya terpaksa membuka mata.

Ternyata pesan dari Alana. Lantas saja dirinya membaca dan langsung membalas pesan tersebut sebelum perempuan itu mengirimkan banyak pesan sampah kepadanya-spam chat.

Alana

|Reyy
|+62 8234 567 890
|Itu yaa nomornya Riri

|Maaf kemarin kelupaan, baru ingat sekarang hehe

Ya|
No problem|
Makasih|

|Sama-samaa
|Udah makan siang?

Ini lagi makan|
Udah dulu ya?|

|Iyaa
|Makan yang banyak, Reeeyyy

Sip|
Read

Jeffrey meletakkan kembali ponselnya di atas meja, lalu bersandar dan memejamkan matanya lagi.

Ada alasan mengapa Jeffrey membalas 'sedang makan' padahal sebenarnya ia belum makan sama sekali. Karena Alana akan langsung datang ke kantor bersama makan siang yang dibelinya di salah satu aplikasi jasa apabila mengetahui dirinya belum makan.

Jeffrey sedang tidak ingin bertemu dengan wanita itu, hari ini saja.

Beberapa menit kemudian pria itu menarik napasnya panjang lalu menegakkan punggungnya dan kembali mengambil ponselnya. Tangannya mencari kontak yang baru saja ia simpan dan setelah menemukannya ia langsung menghubungi pemilik nomor tersebut, Riri.

Tidak perlu menunggu lama, kini perempuan itu sudah menerima panggilan dari Jeffrey.

"Halo? Siapa ya?"

"Jeffrey, Ri."

"Oh, Jeffrey. Ada apa, Jeff?"

"Lo bisa diganggu gak nih? Kayaknya gue bakalan ngomong lama."

"Bisa, bisa. Ada apa?"

Jeffrey berdeham keras sebelum memulai pembicaraan.

"Eh kalau ketemu langsung aja gimana? Kayaknya bakalan lebih enak kalau diomongin langsung."

"Masalah apa dulu nih, Jeff?"

"Kehamilan Alana yang pertama."

"..."

Waktu sudah berjalan satu menit, namun tidak ada balasan dari Riri.

"Ri? Riri?" panggil Jeffrey pada akhirnya karena perempuan itu tak kunjung menjawab pertanyaannya.

"Eh eh sorry, Jeff. Gue barusan dipanggil sama temen, lo bilang apa tadi?"

Jeffrey mendecak dalam hati, ia tahu jika sebenarnya itu hanya alibi Riri saja.

What's Wrong with My Boss? | JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang