13

2.5K 524 104
                                    

HAY HAY HAAYYY. ADA YANG NUNGGUIN GAK NIH?

Biar kebaca, NEXT KALAU UDAH 160++ VOTE UNTUK CHAPTER 10 YA!

•••

Sania baru saja selesai memandikan Sovia dan ia baru teringat jika hari ini ia akan datang ke rumah utama Keluarga Alberic karena diundang di acara ulang tahun pernikahan Sanjaya dan Mala.

Setiap tahunnya Sania memang selalu diundang oleh atasannya itu. Kartu undangan yang Mala sebutkan juga sudah datang 3 hari yang lalu.

Sania yang baru teringat jika Jeffrey yang akan menjemputnya buru-buru mengambil ponselnya di atas nakas. Dan untungnya pada panggilan pertama langsung dijawab.

"Halo, Pak Jeff."

"Jeffrey."

Sania mendecak. "Iya, Jeffrey."

"Ada apa?"

"Nanti ga usah jemp—"

"Saya udah di depan."

"Hah?!"

"Lihat ke depan rumah kamu."

Dengan celana kolor dan tanktopnya Sania berlari ke bawah tepatnya ke ruang tamu guna mengintip apa yang ada di halaman depan dari balik jendela rumahnya. Dan seketika matanya melotot.

Yang ia lihat adalah mobil pribadi milik Jeffrey yang sudah terparkir rapi di sana. Dan si pemilik mobil terlihat berdiri di kap depan, dengan tangan kanan memegang ponsel dan tangan kiri masuk ke dalam kantong celana.

Pria itu sudah rapi dan tampan, namun tetap saja wajah mengesalkannya terus terbayang di otak Sania.

"Ngapain sih ke sini? Baru jam 1 juga, kan acaranya jam 3."

"Suka-suka saya. Boleh masuk?"

"Gak, pulang aja sana."

Tut!

Nekat. Sania memutuskan sambungan telepon mereka dan kembali ke atas menuju kamarnya untuk memakaikan Sovia baju.

"Sovia mau ikut ga ke rumahnya Oma Mala?"

Masalah panggilan 'Oma Mala' itu Mala sendiri yang menyuruh Sovia memanggilnya seperti itu.

"Haahh, ngapain?" tanya Sovia dengan wajah melongonya.

"Ada acara, mau ikut atau di rumah aja sama Nerin?"

"Ikut!"

"Oke, tapi nanti di sana jangan nakal ya? Ga boleh lari-larin juga, pokoknya Sovia harus di samping Mama terus. Oke?"

Sovia mengedipkan matanya. "Oke!"

Tok! Tok! Tok! Pintu kamar Sania diketuk.

"Masuk aja, ga dikunci."

Setelah Sania berkata demikian, masuklah Mama Karin ke dalam sana.

"Ada bos kamu tuh di bawah, samperin sebentar gih."

Sania mendumal dalam hati, "Ngapain sih tuh bos atu. Ga punya kerjaan banget keknya."

"Iya sebentar, Ma. Sania makein Sovia baju dulu."

"Kamu samperin aja, biar Mama yang ngurusin Sovia."

"Ya udah," pasrahnya.

Sania berjalan ke ruang tamu kemudian duduk di depan Jeffrey.

What's Wrong with My Boss? | JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang