02

3.4K 655 54
                                    

Sebelum baca, klik "bintang" di pojok kiri bawah dong!



Khusus hari ini, semua karyawan datang ke kantor lebih awal karena akan menyambut kedatangan direktur utama baru perusahaan.

Saat ini semua karyawan sudah berkumpul dengan posisi berdiri berjejer di sepanjang loby kantor.

"Gue denger-denger sih anaknya Pak Sanjaya ganteng banget, San." bisik Wulan yang berdiri di samping Sania.

"Ga heran sih, Pak Jayanya aja ganteng gagah gitu padahal umurnya udah 50 tahun lebih."

Wulan mengangguk setuju. "Bener banget. Aaaa, jadi ga sabar lihat tampang anaknya." histerisnya pelan.

"Inget Juan, inget Juan, inget Juan." ucap Sania berulang kali membuat Wulan mendecak.

"Ah elah, segala diingetin. Buat lo aja deh."

Sania menatap Wulan julid. "Dih? Gue ga minat."

"Halah, palingan nanti lo kepincut."

"Ga akan. Gue di sini buat nyari duit, bukan buat nyari Papanya Sovia."

Wulan mencibir. "Iyain aja dah. Eh Sovia pernah nanyain Papanya ga sih?" tanyanya penasaran.

"Pernah, tapi jarang banget."

"Nanya apa dia?"

"Nanyain di mana Papanya, ya gue jawab kalau gue itu Mama sekaligus Papanya. Untungnya tuh anak nurut, setelah itu ga nanya-nanya lagi."

"Masih kecil dia, ga terlalu ngerti. Nanti kalau Sovianya udah gede dan dia nanya bokapnya lagi lo bakalan jawab apa?"

Sania mengendikkan bahunya. "Mungkin jawaban gue bakalan sama."

Wulan mengangguk-angguk. "Lo ga ada niatan nikah gitu? Dimas nungguin tuh."

"Nope, untuk saat ini gue mau fokus sama Sovia dulu."

"Yang terbaik aja lah buat lo, mahmud."

"Makasih, Dar." ucap Sania seraya terkekeh.

Wulan melihat ke pintu masuk kantor, kemudian ia menepuk-nepuk lengan Sania dengan heboh. "Udah dateng, San. Gila, cakep bener."

Sania yang awalnya melihat jam tangannya langsung mengalihkan atensinya ke pintu masuk. Dan, Sania sangat terkejut saat itu juga.

"Jadi, anaknya Pak Sanjaya yang sekarang jadi bos gue itu adalah Ayahnya Aileen?"  batin Sania.

"Selamat datang dan selamat pagi, Pak." sapa semua karyawan.

"Pagi." balas pemimpin baru mereka  tanpa memberhentikan langkahnya.

"Cakep banget anjir. Maaf Juan, gue oleng sebentar." ujar Wulan kagum, matanya tak lepas memandangi wajah tampan bos barunya.

Saat sudah di ujung, direktur baru tersebut berhenti berjalan kemudian berbalik menghadap ke seluruh karyawannya.

Seluruh karyawan yang awalnya berdiri berjejer di sepanjang loby kini sudah berkumpul di depan pemimpin baru dengan posisi tidak beraturan.

Termasuk Sania yang saat ini masih tidak percaya dengan kehadiran bos barunya.

"Perkenalkan, saya Jeffreyan Alberic. Direktur utama baru di perusahaan ini." ucapnya memperkenalkan diri.

"Selamat, Pak Jeffreyan." ucap beberapa karyawan.

"Terima kasih. Semoga kita semua bisa bekerjasama dengan baik ke depannya."

What's Wrong with My Boss? | JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang