HAHAY AKHIRNYAAA
JANGAN LUPA VOTE DAN RAMEIN!
•••
Plak!
Plak!
Plak!
"Sania, bodoh! Lo ngapain sih tadi?"
"Dia bos lo begooo."
"Akh! Sania Alluira sinting."
Umpatan-umpatan dan tamparan pada pipinya ia dapatkan secara terus-menerus dari tadi. Tamparan dan umpatan dari siapa? Jelas, dari tangan dan mulutnya sendiri.
Semenjak diantar pulang oleh Jeffrey sore tadi, begitu sampai di kamarnya ia langsung melakukan hal itu pada dirinya sendiri hingga sekarang sudah pukul 8 malam.
Merasa menyesal dan marah namun tak bisa dipungkiri jika ia juga menikmati kegiatan di mobil bersama Jeffrey siang tadi.
"Tapi ciumannya enak sih, bibirnya Jeffrey tebal, terus-"
"Stop, Sania! Lo gila."
"No no no, ciumannya gak enak sama sekali," ucapnya bermonolog seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Ia melamun, lalu secara automatis kegiatan Jeffrey dan dirinya di mobil tadi siang terputar dengan jelas di otaknya. Saking jelasnya, suara kecapan yang mereka buat pun sampai terdengar di telinganya.
Ceklek
Pintu kamarnya terbuka dan masuklah Sovia ke dalamnya.
"Mama ngapain?" tanya anak kecil itu saat melihat mamanya melamun.
"Kok bibir Mama maju? Mama mau kiss siapa?"
"Om Jeffrey." Mulut Sania automatis menjawab.
"Haahh?" Mulut Sovia terbuka, jelas kaget dengan jawaban Sania.
Sania sadar kemudian matanya melotot.
"Mama bilang apa tadi?" tanyanya kepada Sovia.
"Mama bilang kalau Mama mau kiss Om Jeffley," balas anak itu polos.
"Gak! Mama gak mau kiss Om Jeffrey, maksudnya nanti Mama mau ketemu sama Om Jeffrey. Iyaaa, itu maksud Mama.'
"Oooo." Sovia mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu duduk di samping Sania.
"Sovia mau nonton."
"Gak boleh ya, sayang. Udah malam, tadi sore kan udah. Sekarang bobo, ya?"
Bibir Sovia maju, namun ia tetap menganggukkan kepalanya. Kemudian ia turun dari kasur milik Sania dan beralih naik ke kasur kecil miliknya yang terletak di samping kasur besar Sania.
"Good night, Mama."
Sania tersenyum lalu menaikkan selimut hingga ke atas dada Sovia.
"Good night. Mau Mama nyanyiin lagu tidur?"
Anak itu menggeleng. "Nggak, suara Mama jelek."
Jleb.
Sania tersenyum masam, sebenarnya Sovia tidak salah, namun mengapa anak itu terlalu jujur?
"Ya udah ya udah gak usah, tidur yang nyenyak ya, Princess Sovia."
"Hehe, iya, Ma."
Sania mengelus rambut Sovia beberapa kali sebelum akhirnya kembali duduk di kasur miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong with My Boss? | Jaehyun
FanfictionHidup memang penuh dengan kejutan dan tidak dapat disangka-sangka, jadi tidak usah kaget jika suatu hari nanti kamu dilamar direktur.