27

600 98 16
                                    

HAIII

RAMEIN DWONK GUYS

NEXT KALAU UDAH 50+ VOTE YAH

•••

"Maksudnya apa kalau kamu itu mama kandungnya Gea?"

"Jadi, Gea itu anak kamu?"

Setelah pertanyaan tersebut terlontar dari mulut Jeffrey, Alana yang nampak terkejut langsung menormalkan ekspresi wajahnya. Lalu ia tertawa canggung.

"Hah? Maksud kamu, Jeff? Aku mama kandungnya Gea? Ngaco kamu ah," ucapnya dengan gugup.

"Saya dengar semua perdebatan kamu sama Mba Dian. Mau ngelak lagi?"

"Pe-perdebatan apa deh? Aku gak ada debat sama Mba Dian, tadi dia dateng terus langsung bawa Gea pulang. Udah gitu aja."

"Bohong lagi."

"Bohong apanya deh, Jeff? Aku gak pernah bohong sama kamu."

Jeffrey sontak tertawa remeh. "Yakin?"

"Y-ya iya, aku selalu jujur sama kamu."

"Anak yang ada di kandungan kamu yang kamu bilang anak saya itu sebenarnya anak salah satu pelanggan kamu kan?"

Alana bergeming. Tubuhnya langsung menegang dan keringat dingin mulai keluar dari kulitnya.

"Udah ya, Al. Saya sudah tahu semuanya, tapi saya diam aja dan ngikutin alur yang kamu buat."

"Tapi saya minta tolong ke kamu untuk jelasin tentang perdebatan kamu sama Mba Dian tadi. Gak perlu sekarang kalau kamu belum mau cerita, tapi saya harap kamu bisa jelasin secepatnya. Saya pulang."

•••

Sesampainya Jeffrey di rumah ia langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia menatap langit-langit kamarnya seraya memikirkan semua hal yang terjadi di hidupnya akhir-akhir ini. Lalu tiba-tiba ia teringat dengan buku diary milik Alana yang baru tadi pagi ia baca sebagian.

Buru-buru ia membuka laci lalu membaca kembali buku diary tersebut.

"Hah? Kembar?" kagetnya ketika membaca halaman ke-35 dari diary tersebut. Terdapat sebuah foto bayi kembar di sana.

"Jangan bilang?"

"Eeeii gak mungkin," ucapnya seraya menampar angin.

"Eh mungkin aja gak sih ..."

Ia dibuat ragu ketika membaca halaman selanjutnya, yang berisi diary tentang Alana yang meminta maaf karena telah membuang salah satu anaknya di semak-semak.

"Sumpah, Al. Apasih yang kamu pikirin waktu itu sampai tega buang salah satu anak kamu ..."

Tangan Jeffrey bergerak membalik lembaran buku ke halaman sebelumnya untuk melihat foto yang ada di sana.

Kemudian ia mengambil ponselnya dan segera mengirim pesan kepada Sania.

Sania Alluira

Malam, San|
Maaf ganggu malam-malam|
Kalau kamu berkenan, boleh gak
saya minta foto Sovia waktu bayi?|
Kalau ada foto pas dia baru aja kamu temuin|
Thanks in advance|

|Buat apa?

Buat memastikan sesuatu|
Saya minta tolong|

What's Wrong with My Boss? | JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang