Part 9 buat kalian yang udah mau nungguin😭😭😭
When the party is over…
.
.
Hinata masih berdiri di bawah pohon sakura di belakang stan kelasnya. Posisinya masih sama. Memberikan tatapan bingung kepada Sasori yang mulai berjalan menjauh. Hinata sedikit kaget tadi, saat Sasori tiba-tiba menemuinya dan mengajaknya untuk bicara berdua. Yah, pembahasan mereka memang seputar latihan intensif untuk klub renang yang akan dimulai di liburan musim panas bulan depan.
Hanya saja…
.
“Hyuuga-san sudah lama kenal dengan Uchiha-kun?” Tanya Sasori.
Hinata meremas tangannya yang sedikit gugup sedari tadi. “A-aku sudah sekelas dengan Sasuke semenjak kelas satu, Senpai.”
“Souka…”
“Ano… Senpai kenal dengan Sasuke, ya?”
Sasori tersenyum tipis, “kami dulu satu SMP.”
Hinata mengangguk kecil. Ia baru tahu kalau ternyata Sasuke satu SMP dengan Sasori. Tapi kenapa dulu Sasuke sempat lupa kalau Sasori ini seniornya? Padahal Sasori masih ingat dengan Sasuke. Dasar junior tidak tahu sopan santun!
“Kau sedang dekat dengan Sasuke?”
Hinata menatap Sasori. Dia menyebut nama ‘Sasuke’?
Mereka sedekat itu, ya?
“T-tidak Senpai, hubungan kami bukan seperti itu.”
Sasori tersenyum kecil yang membuat Hinata semakin heran saja. Ada apa dengan pemuda ini?
Setelah menanyakan hal tersebut, Sasori menawari Hinata untuk pulang bersama. Sayangnya Hinata harus menolak ajakan Sasori, karena ia akan pulang bersama Sasuke malam itu. Sasori masih saja tersenyum penuh arti pada Hinata. Gadis itu hanya bisa tersenyum canggung sebagai balasannya.
.
Hinata memutuskan untuk kembali ke dapur stan. Di dapur stan sudah ada Chouji dan Futaba yang sibuk mengolah bumbu untuk takoyaki dan juga menyiapkan beberapa saus untuk campuran ramen dan udon.
“Maaf aku tadi ada sedikit urusan.” Hinata meminta maaf karena meninggalkan Chouji dan Futaba.
“Tidak apa-apa Hinata-san. Ayo bantu aku menyiapkan adonan takoyaki.” Ajak Futaba.
Hinata dipercaya untuk mengurus bumbu-bumbu di dapur. Semua orang di kelas memang mengetahui bahwa Hinata pandai memasak. Yah, meskipun tidak jago-jago amat tapi teman-temannya mengamini bahwa hanya masakan Hinata yang menyentuh kata sempurna di kelas.
Naruto yang merekomendasikan Hinata untuk menjadi koki kelas sebelum festival kemarin. Awalnya Hinata tidak mau menjadi koki karena pasti akan sangat melelahkan. Tapi melihat Naruto yang berbinar-binar berkata bahwa ‘masakan Hinata-chan tidak ada tandingannya’ membuat Hinata tanpa berpikir dua kali menyetujuinya.
Hinata bahkan ingat ejekan dari Sasuke yang bilang bahwa Hinata itu gampang sekali disogok dengan kata-kata. Tentu saja Hinata tidak menghiraukan ejekan Sasuke. Ia sudah sangat bahagia sendiri dengan perkataan Naruto.
Hinata meminta bantuan Chouji – satu-satunya anak laki-laki di kelas yang jago masak – untuk membantunya di dapur. Kemudian esoknya Futaba menawarkan diri, katanya sekalian melatih kemampuannya sebelum Futaba memutuskan untuk kuliah di bidang tata boga nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
when the party is over
FanfictionHinata dan Sasuke tahu bahwa hubungan keduanya terjalin karena perasaan masing-masing yang tak terbalas. Hubungan simbiosis mutualisme dengan kedok pertemanan. Akankah bertahan? "Kita masih tetap berteman 'kan, Hinata?" "Tentu saja. Kita teman sehid...