Halo guys ini chapter 14 buat kalian yg udah mau nungguin. Seneng bgt baca komen2 positif dr kalian. It means a lot to me🤧
Kemaren ada yg nanya karena aku sering pake kata non baku spt nggak, apaan sih dll. Itu sebenernya kebiasaanku kalo liat anime yg subtitlenya sering pake bahasa non baku. Anggep aja itu bahasa yg santai di pertemanan SasuHina dkk wkwk, tp kdg aku masih suka nyampurin sama kata baku kok😅. But I hope kalian masih bisa enjoy dengan penyampaianku lewat percakapan antar karakter.
Btw aku tbtb kepikiran bikin cerita yg terinspirasi dari film 3 Hari Untuk Selamanya karya Riri Riza. Film th 2007 yang main Nicholas Saputra sm Adinia Wirasti. Cuma entar dibikin SasuHina karena aku fans SasuHina wkwkwk. Tp nunggu when the party is over tamat dulu😁
.
When the party is over…
.
.
“Uchiha, kau dipanggil Kakashi-sensei ke ruang guru.” Kata Shintaro si ketua kelas pada Sasuke.
Sasuke mengangguk, kemudian setelah membereskan mejanya segera pergi ke ruang guru. Sepertinya ia tahu alasan mengapa ia dipanggil.
Saat memasuki ruang guru, ia bisa melihat keadaan sedang sepi. Mungkin karena efek memasuki musim panas, para guru pun menjadi malas untuk berlama-lama di sekolah. Bahkan Sasuke pun merasa malas sepanjang hari ini. Dan jangan lupakan, cuaca yang mulai berubah-ubah membuat mood-nya semakin tak karuan.
“Tidak biasanya kau belum mendapat pasangan di tugas kelompok seperti ini.” Kakashi-sensei mengawali pembicaraannya.
“Sebenarnya aku tak masalah dipasangkan dengan siapa pun. Pilihkan saja untukku, Sensei.” Jawab Sasuke malas. Ia tak mau mempermasalahkan pasangannya untuk tugas sastra. Toh, Sasuke juga bisa mengerjakannya sendiri.
Saat Kakashi sedang berkutat dengan daftar absen, Sasuke mengedarkan pandangannya ke ruang guru.
“Hinata…” Gumamnya saat tatapannya bertemu dengan gadis itu.
Kakashi memandang ke arah tatapan Sasuke saat ia tak sengaja mendengar gumaman muridnya itu. “Ah! Kebetulan sekali. Hyuuga-san kemarilah!”
Hinata terlihat kaget saat Kakashi-sensei tiba-tiba memanggilnya. Sasuke hanya mengalihkan pandangannya, menolak untuk menatap Hinata. “Ada apa, Sensei?”
“Kebetulan tinggal kalian murid yang belum memiliki pasangan untuk tugas kelas sastraku. Jadi kalian akan menjadi pasangan kelompok. Baiklah, sekian tugasku hari ini, aku sangat lelah hari ini. Aku akan pulang duluan.” Cerocos Kakashi panjang lebar meninggalkan kedua muridnya yang hanya terdiam kebingungan.
Tipikal Kakashi sekali.
Sasuke hanya terdiam menunggu respon Hinata. Namun gadis itu sepertinya juga belum bisa mencerna kata-kata guru pemalas itu. “Baiklah… kita akan bekerja sama dalam tugas ini, Hinata.”
Sasuke tahu bahwa ia tak banyak bicara dengan Hinata pasca kejadian di rumahnya tempo hari. Ia mengamini bahwa situasi di antara mereka berdua benar-benar canggung. Hari ini merupakan rekor pertama dirinya dan Hinata tak bertegur sapa – yang akhirnya diakhiri karena tugas dari Kakashi-sensei. Sasuke bahkan bingung harus bagaimana untuk memulai obrolan ini.
Hinata hanya mengangguk.
Mereka berdua berjalan di sepanjang koridor tanpa berbicara. Sangat bukan Sasuke dan Hinata sebagaimana mestinya. Sasuke berada di depan, sedangkan Hinata berjalan di belakangnya. Banyak sekali pikiran-pikiran yang mengganggu pemuda itu saat ini. Seperti, apa yang dipikirkan Hinata sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
when the party is over
FanfictionHinata dan Sasuke tahu bahwa hubungan keduanya terjalin karena perasaan masing-masing yang tak terbalas. Hubungan simbiosis mutualisme dengan kedok pertemanan. Akankah bertahan? "Kita masih tetap berteman 'kan, Hinata?" "Tentu saja. Kita teman sehid...