surprise

1.6K 211 29
                                    

Hai guys ini chapter 20, setelah ini sekalian bakal aku upload untuk chapter 21. Sori banget telat, karena aku lagi sibuk ngurus penelitianku :3

Mungkin setelah ini aku bakal jeda sebentar buat upload krn sibuk sebulan ke depan. Tapi tenang aja, cerita ini udah aku buat sampe beberapa chapter di laptopku sekalian udah mau aku selesaiin juga. Cus langsung aja

.

When the party is over…

.

.

Itachi hanya bisa membulatkan matanya saat mendengar teriakan Sasuke. Kenapa adiknya harus bereaksi seperti itu? Bukankah sebuah berita bagus jika ia tak jadi kembali ke Skotlandia hari ini, dan malah menghabiskan waktunya bersama dengan keluarga. Jam 10 pagi tadi pintu kamarnya digedor. Saat membuka pintu ia mendapati wajah Sasuke yang terheran-heran.

“Kau belum bersiap?” Tanya Sasuke.

“Bersiap ke mana?”

“Ke bandara.”

“Ah itu…”

“…”

“SURPRISE!!!! Aku tidak jadi berangkat ke Skotlandia hari ini. Aku akan menambah liburanku di Sendai.”

Hening.

“HEI!!!”

Selanjutnya bisa kalian bayangkan.

Sasuke masuk ke kamarnya dengan wajah bersungut-sungut. Kenapa Itachi baru mengatakannya sekarang, di saat ia telah kembali ke Sendai. Jika kakaknya bilang dari tempo hari, mungkin ia masih bisa menikmati liburan di rumah neneknya Hinata. Ia ambil ponselnya dari saku jaket, kemudian menelpon ibunya.

“Kakakmu tidak jadi kembali ke Skotlandia. Ibu pikir kamu sudah tahu.”

Ia banting ponselnya ke tempat tidur. Masih merasa kesal dengan sikap Itachi yang seenaknya sendiri. Sasuke melepas bajunya kemudian menggantinya dengan pakaian santai rumah. Ia hempaskan bokongnya ke ranjang, berusaha untuk tidur kembali. Berusaha meredam kekesalannya karena sikap kekanakan Itachi.

.

“Sepertinya Sasuke sedang mengalami masa puber, Bu.”

“Apa maksudmu?” Mikoto hanya bisa tersenyum kecil saat mendengar celotehan Itachi tentang Sasuke. Kedua orang tersebut sedang menikmati makan siang mereka di meja makan, Mikoto baru saja keluar untuk membeli buah semangka.

“Dia sekarang gampang marah.”

Sambil meletakkan potongan semangka di piring, Mikoto menghela napas. “Itu karena kamu sangat usil padanya Itachi.”

“Usil apanya? Seharusnya dia senang karena aku belum kembali ke Skotlandia. Tapi Sasuke malah berteriak padaku dengan kesal.”

“Dia hanya kesal karena kamu tidak memberitahunya.”

“Ayolah Bu, ini namanya surprise.”

Percakapan kedua orang itu terinterupsi saat bel rumah berbunyi. Itachi segera bergegas membuka pintu.

Shion berada di depan dengan membawa sekeranjang buah jeruk. “Nii-san…”

“Oh Shion-chan, masuklah…”

Mikoto menyambut gadis pirang itu dengan senyum ramahnya. Memeluknya layaknya putri sendiri. Maklum, Mikoto sedari dulu menginginkan anak perempuan. “Sasuke-kun di mana Bibi?”

when the party is overTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang