would you stay with me?

1.8K 229 14
                                    

Holaa everyone~

Im comeback with chapter 10. Hope you guys still like it :')

.

.

When the party is over...

.

.

“Wah.. wah.. siapa pemuda berwajah ketus ini?”

Shikamaru menghampiri Sasuke yang bertugas menjadi pelayan di depan bersama dengan Naruto dan Midorima. Shikamaru memakai yukata berwarna abu-abu yang terlalu besar di tubuhnya, mungkin itu milik ayahnya, pikir Sasuke. Pemuda nanas itu hanya tersenyum jahil melihat wajah sinis Sasuke yang kesal karena menggantikan posisi Kise Ryota untuk menjadi pelayan hari ini.

“Diamlah dan bantu aku di sini.” Jawab Sasuke.

“Haahh… aku tidak suka hal yang merepotkan.” Shikamaru menggeleng sambil berdiri di samping Sasuke. Menunggu pelanggan yang akan datang ke stan mereka. Di dalam sudah ada Naruto, Midorima, Ino dan Shion yang menjadi pembawa makanan. Sedangkan Sasuke dan Shikamaru hanya bertugas menyapa pelanggan dan memberikan daftar menu.

Shikamaru mengedarkan pandangannya ke arah kerumunan stan kelasnya. Tidak menyangka stan kelas yang tak terlalu bagus itu – menurut Shikamaru – bisa seramai ini.

“Ramennya enak sekali ya, pelayannya juga cantik dan tampan.”

“Ah! Kau lihat tadi yang memasak di dapur? Cewek yang memakai yukata ungu? Sumpah, dia cantik banget!”

Mendengar itu Sasuke menolehkan wajahnya ke arah dua orang pemuda yang keluar dari stan mereka.

“Mereka membicarakan Hinata, ya?” Tanya Shikamaru.

Sasuke hanya mengangguk.

“Hinata cantik sekali hari ini.” Komentar Shikamaru.

Sasuke menolehkan wajahnya ke arah Shikamaru. Kaget dengan komentarnya. Seumur hidupnya berteman dengan pemuda berambut nanas itu, Shikamaru merupakan orang yang jarang sekali memuji orang lain. “Kau memuji orang lain?”

“Kau pikir aku ini orang macam apa, Bodoh?” Shikamaru merasa kesal mendengar pertanyaan Sasuke. “Itu faktanya. Hinata terlihat cantik ‘kan hari ini?” Shikamaru balik bertanya.

“Mungkin…”

Shikamaru hanya tersenyum penuh arti mendengar jawaban Sasuke.

Memasuki jam 08.00 malam suasana alun-alun Kota Sendai semakin ramai. Mengingat malam ini merupakan malam puncak, banyak sekali pengunjung yang datang. Stan kelas Sasuke dipadati dengan banyak pengunjung malam itu. Ia bahkan sangat kewalahan melayani pengunjung yang datang silih berganti. Lain halnya di dapur yang keadaannya semakin riuh. Bahkan Sasuke sempat mendengar bahwa anak-anak di dapur memerlukan dua orang tambahan untuk membantu memasak. Saat Sasuke mengambil beberapa tisu di belakang, ia sempat melihat Hinata yang mengganti pakaiannya dengan celana pendek dan kaus oblong karena memasak kuah ramen yang panas.

“Futaba-san..” Panggil Sasuke.

Futaba yang tengah sibuk menuangkan adonan takoyaki menengok ke arah suara. Mendapati Sasuke yang berdiri di samping dapur stan sambil membawa tas plastik besar.

“Ada apa Uchiha-kun?”

Sasuke menyodorkan minuman isotonik. “Ini untuk kalian. Susu stroberinya berikan pada Hinata, ya..”

Futaba yang melihat itu hanya melongo. Untuk kali pertama ia melihat kebaikan hati sang Uchiha yang terkenal dengan hawa dinginnya.

“Kenapa memandangku seperti itu?” Sasuke merasa heran dengan Futaba yang hanya melihatnya tanpa memberikan respon.

when the party is overTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang