i love you

1.8K 240 60
                                    

Halo guys karena aku lagi bete banget hari ini, jadi aku putusin buat update chapter 30 wtpo😅😅

Mudah-mudahan kalian suka dengan chapter ini😊

.

When the party is over...

.

.

"Aku mohon jangan tinggalkan aku, Sasuke-kun..."

Suasana taman hari itu begitu sepi. Bulir-bulir salju menutup hampir seluruh permukaan taman, dan udara dingin berhembus dengan kencang. Pemuda raven itu menaikkan resleting jaketnya, mencoba berlindung dari dinginnya malam. Matanya tak luput memandang gadis pirang yang masih menangis sesenggukan di sampingnya.

Tidak sulit untuk menemukan keberadaan Shion saat dia sedang sedih. Taman di komplek ini bisa dikatakan sebagai saksi bisu jika gadis itu ingin menyendiri. Tiba-tiba Sasuke teringat kembali dengan kenangan saat gadis pirang itu menangis di sini, bertahun-tahun yang lalu.

Ia memang khawatir saat Shion menghubunginya sambil menangis beberapa jam yang lalu. Bertanya-tanya, apa yang sedang terjadi padanya. Ia sudah tahu jika keluarga Shion berpisah semenjak setahun yang lalu. Ayah gadis itu menetap di Tokyo, sedangkan dia dan ibunya kembali ke Sendai. Shion memang tak pernah bercerita banyak tentang hal ini. Namun, sekarang Sasuke tahu, perpisahan kedua orang tuanya membuat gadis itu benar-benar hancur.

Shion menangis di sini karena buntut pertengkarannya dengan Bibi Hanami. Gadis itu baru tahu jika sang ibu akan menikah lagi dalam dua bulan ke depan. Merasa sedikit menyesal karena sebelumnya sempat berpikir bahwa ayahnya yang mengkhianati keluarganya.

"Kau harus pulang, Shion. Bibi Hanami pasti sangat khawatir."

Si pirang masih menunduk, serta berusaha menghapus lelehan air mata yang terus turun.

"Apa yang harus kulakukan sekarang? Semua orang bilang semuanya akan baik-baik saja, tapi tidak... semuanya berbeda dan tidak akan pernah baik-baik saja!"

"..."

"Semua orang selalu meninggalkanku. Meninggalkanku tanpa pernah memiliki alasan yang jelas..."

"..."

"Kau akan meninggalkanku juga? Seperti orang tuaku dan Naruto?"

Sasuke memandang mata gadis itu. Ia masih saja terkejut akan ketegasan mata itu. Walau menangis sekalipun, mata Shion seakan tak pernah gentar. "Naruto?"

Shion berdiri membelakangi Sasuke, menolak untuk menatap wajah yang bingung itu. Ia usap lelehan air mata yang mulai turun lagi di pipinya, berusaha tak terisak-isak seperti tadi. "Kau tahu, kenapa Naruto meninggalkanku?"

Sasuke hanya diam, menunggu gadis itu untuk meneruskan kalimatnya.

'Kau tahu, kupikir Naruto menyukai Hina-chan.'

Kenapa?

'Misalkan, kau dekat dengan seseorang. Yang kau tahu, orang itu juga tertarik padamu. Tapi, suatu hari kau menemukan fakta, bahwa orang itu menyukai orang lain. Dan rasa sukanya sudah sejak lama. Semacam cinta pertama.'

Kenapa rasanya ia tak siap sama sekali dengan pembicaraan ini.

'Terkadang cinta pertama tak berarti apa-apa.'

Apa arti cinta pertama?

Bagi sebagian orang - atau mungkin malah semuanya - cinta pertama layaknya perasaan tulus yang dikeluarkan oleh hati manusia. Tersimpan rapat di sudut hati terdalam, sehingga saat memorimu berkelana ke masa lalu, kau akan menemukannya kembali, di tempat yang sedikit usang, atau yang paling rapi. Sangat rapi hingga kau yakin bahwa dengan merawat dan mengingatnya akan selalu membuat hatimu berbunga. Meski kebanyakan orang tak bersatu dengan cinta pertama mereka, setidaknya mereka selalu mengingatnya dengan senyum tulus masa muda yang menggelora.

when the party is overTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang