Bintang - Dua Belas

661 57 1
                                    

Bintang masuk ke dalam cafe untuk membeli kopi cappucino yang biasa dia beli. Bintang berdiri di depan meja kasir untuk memesan.

"Mba cappucino-nya satu" ucap Bintang pada pelayan, lalu pelayan itu membuatkan kopi yang Bintang pesan.

"Mas pangeran dari surga ya? Ganteng banget" pelayan itu merayu Bintang sambil mengedipkan salah satu matanya. Bintang bergidik ngeri, pelayan itu selalu menggodanya setiap kali datang ke cafe.

Menyodorkan segelas kopi cappucino yang Bintang pesan, Bintang mengulurkan tangannya untuk mengambil minumannya, namun minuman itu diambil kembali oleh pelayan.

"Selfi dulu yuk!" Dengan terpaksa Bintang menuruti keinginan pelayan tersebut, supaya dia bisa cepat mengambil minumannya dan pergi dari cafe.

Setelah mengambil beberapa jepretan, pelayan itu memberikan kembali minuman pesanan Bintang.

Ketika diperjalanan, Bintang tidak sengaja melihat mama angkatnya yang kini tengah berdiri dipinggir jalan, lalu Bintang menghentikan motornya tepat dihadapan mamanya.

"Mama lagi nunggu siapa?" Tanya Bintang setelah membuka helm-nya.

Mira tersenyum dengan kehadiran Bintang "Mama lagi nunggu taksi"

"Aku anterin aja ya, Mama mau kemana?"

"Mama mau pulang" Bintang memakaikan helm pada kepala mamanya.

Menjalankan motornya melalui jalanan kota yang cukup ramai, hari semakin gelap, matahari telah menenggelamkan dirinya. Setelah beberapa menit kemudian, Bintang menghentikan motornya di depan rumah mewah bertingkat tiga, rumah itu milik papa angkatnya.

Pintu rumah utama terbuka dari dalam, menampakkan sosok pria paruh baya yang kini tengah berjalan melewati pintu lalu menghampiri Bintang. Dia adalah Dirga papa angkatnya Bintang, dia tidak suka melihat kehadiran Bintang di rumahnya.

"Kamu ngapain ke sini?!" Menatap Bintang dengan tatapan tidak suka, Bintang menundukkan kepala menghindari tatapan menyeramkan dari papanya.

"Bintang abis nganterin mama pulang" sela Mira.

"Kamu kan, bisa naik taksi!" jawab Dirga sedikit emosi.

"Taksinya gak ada yang lewat dan kebetulan ada Bintang, jadi mama ikut sama Bintang daripada kemaleman" Mira berusaha menjelaskan semuanya.

"Pokoknya saya gak suka kamu datang ke rumah ini!" Masih dengan perasaan emosi.

"Maaf pa" sahut Bintang pelan.

"Kamu mau sampe kapan panggil saya papa, kamu itu bukan anak saya!"

"Dirga udah jangan marahin Bintang" Mira berusaha menenangkan suaminya, Bintang hanya terdiam menahan rasa sakit, kata-kata papanya begitu menusuk ke dalam hatinya.

"Aku pergi dulu, assalamualaikum"
mengulurkan tangannya kepada kedua orang tua angkatnya untuk bersalaman.

"Waalaikumsalam" jawab Mira setelah bersalaman dengan Bintang.

Hal tak terduga Dirga papa angkatnya menepis tangan Bintang cukup kuat. Bintang berusaha tetap tersenyum dengan perlakuan papanya, bagaimana pun juga dia harus tetap terlihat baik-baik saja, dia tidak mau mereka bertengkar hanya karena mamanya membela dirinya.

⭐⭐⭐⭐

Bintang mendudukkan tubuhnya di atas kursi panjang, lalu meneguk kopinya yang telah dingin. Dia duduk sendiri di sebuah taman, disekelilingnya banyak orang yang tengah berpacaran mungkin karena sekarang malam minggu.

Bintang (Meteor)|[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang