Bintang - Tiga

1.3K 94 3
                                    

Pagi yang cerah dan cuaca yang sejuk ditemani lantunan musik dari headset yang terpasang di telinganya, Kara berjalan menuju kelas sambil memainkan ponsel di tangannya.

"Awas!"

Teriakkan itu berhasil mengejutkan Kara tanpa dia sadari jidatnya hampir mengenai pohon yang ada dihadapannya, Namun tertahan oleh telapak tangan seseorang. Orang itu adalah Bintang.

"M-makasih" ucap Kara.

"Kok, lo bilang makasih?"

"Tadi, kan, lo udah nolongin gue"

"Gue nolongin pohon, kasian kalo pohonnya sampe ditabrak sama lo, nanti dia sakit" tangannya mengelus-elus batang pohon yang ada dihadapannya.

"Lo nyebelin banget jadi cowok" Kara tidak percaya Bintang setega itu, padahal dia udah baper.

"Pohon juga punya perasaan kali" balas Bintang terlihat galak.

"Lo ngapain masih di sini, gak ke kelas?" Tanya Bintang menaikan salah satu alisnya.

"Iya, gue mau ke kelas" Kara berjalan menyusul Bintang hingga menjajarkan posisinya, dia ingin setiap hari seperti ini berjalan berdua dengan Bintang apalagi kalau digandeng sambil mendengarkan musik dari headset, beuhh dunia serasa milik berdua.

"Anak-anak kali ini ibu akan ngasih tugas kelompok, satu kelompok terdiri dari empat orang, kalian bebas memilih mau sekelompok sama siapa"   
Ucap ibu Ratna guru matematika.

"Ibu menyuruh kalian berkelompok, karena tugasnya akan susah, kalian akan menyelesaikan soal yang belum ibu ajarkan rumusnya" sambung Bu Ratna, setelah itu bu Ratna mengambil bukunya yang berada di atas meja, lalu membawanya dan keluar dari kelas X IPS 1 untuk mengajar kelas lain.

"Mampus! Mana ada yang mau sekelompok sama gue" ucap Kara.

"Tenang aja Ra, kan ada gue" ucap Sila menunjuk pada dirinya sendiri.

"Terus siapa lagi?"

"Ra, ini kesempatan lo buat deket sama Bintang" ucap Sila mengeluarkan ide cemerlangnya.

"Maksudnya?" Kara gak peka dengan ucapan Sila.

"Maksud gue, lo minta Bintang sekelompok sama kita"

"Lo aja yang ngomong, gue gak berani" jawab Kara.

"Ra, lo gimana sih katanya lo mau deket sama bintang atau mending gue teriakin sama anak-anak kalau lo suka sama Bintang"

"Minta perhatiannya!" Teriak Sila pada semua murid di kelas.

"Gue mau ngasih tau kalau Kara su-" dengan cepat Kara membekap mulut Sila.

"La, lo apa-apaan sih, mau gue lempar pake sepatu atau gue ceburin ke got" teriak Kara.

Menepis tangan Kara dari mulutnya "Makanya lo ikutin kata gue!" Seru Sila.

"Iya gue lakuin" dengan terpaksa Kara mengikuti perintah Sila.

"Bintang," menahan dirinya supaya tidak gugup, Bintang yang dari tadi sibuk menulis kemudian meletakkan pulpennya dan pandangannya beralih menatap ke arah Kara.

"Lo mau gak, sekelompok sama gue?" Ajak Kara.

"Gak"

"Please....lo mau ya?" Pinta Kara menunjukkan wajah memelas sambil terus memohon.

"Iya" jawab Bintang, tidak tahan dengan wajah Kara yang terlihat memelas.

"Yes! Gue berhasil!" Teriak Kara secara refleks sambil menoleh ke arah Sila, Bintang merasa bingung dengan tingkah Kara.

Bintang (Meteor)|[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang