"Kamu udah bisa jalan?!" Teriak Kara kegirangan, memeluk Bintang yang kini berdiri dihadapannya. Bintang membalas pelukan Kara.
"Jalan-jalan yuk!" Ajak Bintang berbisik pada telinga Kara.
"Yuk!" Kara melepaskan pelukannya lalu mengangguk menyetujui.
"Bentar, aku mau ganti baju dulu" ucapnya sambil berjalan kembali masuk ke dalam rumahnya.
Bintang duduk di atas kursi yang berada di teras rumah Kara, cukup lama menunggu Kara bersiap-siap tapi, itu tidak masalah baginya.
"Eh...ada calon mantu Tante" ucap Tante Tiara yang baru saja keluar, Bintang bangun dari duduk lalu pergi menghampiri Tante Tiara untuk menyalaminya.
"Kaki kamu udah sembuh?"
"Udah Tante" ucap Bintang setelah mencium punggung tangan Tante Tiara.
"Alhamdulillah" tak lama dari itu Kara keluar dia telah siap untuk pergi bersama Bintang.
Kara mengenakan hoodie berwarna merah dengan bawahan celana putih sepanjang lutut.
"Aku udah siap" ucapnya menghampiri Bintang dan juga mamanya.
"Cantik banget pacar aku" Bintang mencubit pipi kanan Kara, Tante Tiara tersenyum melihat keduanya, ia merasa senang anaknya bisa mengenal Bintang secara perlahan telah membuat Kara jadi rajin belajar.
"Tante kita pergi dulu ya" Bintang dan Kara berpamitan menyalami mamanya.
"Hati-hati ya!" Melambaikan tangannya.
⭐⭐⭐⭐
Bintang menghentikan motornya lalu keduanya turun dari motor dan memilih untuk berjalan menyusuri taman menikmati udara pagi yang segar, cukup ramai orang yang tengah jogging dan beberapa bangku taman yang telah dipenuhi orang yang tengah berpacaran.
Kara mengalihkan pandangannya setelah melihat penjual es krim di seberang sana, senyuman terpancar di bibirnya.
"Meteor aku pengen es krim"
"Ini masih pagi, nanti aja ya!" Bujuk Bintang.
"Aku pengennya sekarang!" Kara merengek seperti anak kecil, menarik-narik tangan Bintang memaksanya untuk mengikuti keinginannya.
Bintang menghembuskan napas kasar, dia tidak kuat melihat wajah Kara yang terlihat memelas "Iya deh" Kara tersenyum bahagia lalu menarik tangan Bintang menuju penjual es krim.
"Kamu mau gak?" Tanya Kara setelah sampai di penjual es krim, Bintang mengangguk menyetujui.
"Bang, es krim coklatnya dua"
Setelah mereka membeli es krim, keduanya berjalan menuju bangku kosong yang berada di pinggir danau.
"Meteor bukain!" Titah Kara, Bintang meraih es krim coklat yang berbentuk kerucut itu lalu membukanya dan memberikannya pada Kara.
Bintang menyandarkan kepalanya pada bahu Kara "TV aku rusak, jadi gak bisa nonton Spongebob" lirih Bintang sambil menjilati es krimnya.
Kara tertawa mendengar itu "Adek aku kasian banget..." mengelus-elus rambut Bintang.
"Kok adek sih! Aku kan, pacar kamu" ujar Bintang mengerucutkan bibirnya.
"Iya deh pacar aku yang ganteng, kalau jadi adek nanti gak bisa nikah, hihi..." Entah sampai kapan Kara menganggap Bintang sebagai bocil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang (Meteor)|[END]
Novela Juvenil[Lengkap] ⚠️Follow sebelum baca⚠️ Reinaldo Bintang. Seorang cowok dingin, cuek, dan sikapnya yang susah ditebak, dia merupakan ketua club futsal yang bernama Black Mouse, bisa dibilang dia juga seorang atlet bela diri. Dengan fisik dan sifatnya yang...