Bintang turun dari meja, lalu mengambil tasnya dan kembali duduk di samping Kara.
"Aku punya hadiah buat kamu" membuka resleting tas mengambil sebuah kotak kecil yang berbalut pita berwarna merah.
"Buat kamu" memberikan kotak itu pada Kara.
"Kamu beneran ngasih aku hadiah?" Waktu itu Kara hanya bercanda, tapi Bintang beneran membuatkan hadiah untuknya.
"Iya" jawabnya sambil mengangguk.
"Aku kan, cuma bercanda" menaikkan salah satu alisnya.
"Tapi, aku menganggapnya serius"
Perlahan Kara membuka kotak itu, setelah terbuka senyuman terpancar di bibirnya.
"Lucu banget...." Sebuah gelang berwarna hitam dengan hiasan bandul Spongebob dan Patrick.
"Sini aku pakein" Bintang memasangkan gelang tersebut ke pergelangan tangan Kara. Setelah itu giliran Kara yang memasangkan gelang tersebut ke pergelangan tangan Bintang.
"Kamu pake terus gelang itu, selama kamu jadi pacar aku"
"Iya" Kara mengangguk paham.
"Ada yang tunangan nih" ucap Aldi seketika, entah sejak kapan dia sudah terbangun dari tidurnya.
"Tunangan tuh, pake cincin" jawab Kara.
"Ra, kasih tau gue dong, cewek biasanya suka cowok kayak gimana?" Aldi duduk di atas meja yang berada di depan meja yang tengah di duduki oleh Kara dan Bintang.
"Cowok yang kayak-" Kara menggantungkan kalimatnya sambil berusaha berpikir.
"Bintang" jawabnya setelah beberapa saat.
Aldi memutar bola matanya malas, yang dia maksud tipe cowok bukan orangnya.
"Emang ya, orang-orang kebanyakan liat dari fisik, mana muka gue pas-pasan" Aldi mengoceh sendiri.
"Heh! Kata siapa? Gue liat dari hati bukan dari fisik" jawab Kara membela dirinya.
"Kalau Bintang mukanya gak ganteng emang lo masih mau?" Tanya Aldi tersenyum kecil.
"Ya maulah, Bintang kan, orangnya baik, pinter, sikapnya bikin nyaman, perhatian" Bintang merasa bangga Kara memujinya, seakan hatinya melayang bebas di udara.
"Walaupun orangnya nyebelin, gak peka, kayak bocil, aneh, hobinya ngajak ribut" sambung Kara, Bintang membulatkan bola matanya, bisa-bisanya dia udah dibikin terbang malah dijatohin. Sementara Aldi tertawa senang seolah meledek Bintang.
"Jujur amat ngomongnya" memalingkan wajahnya malas.
"Biarin wleee" ucapnya sambil menjulurkan lidah.
⭐⭐⭐⭐
"Om lagi masak apa?" Menuangkan air putih ke dalam gelas, lalu meminumnya.
"Om lagi masak telur mata sapi" balasnya sambil sibuk menggoreng.
"Kirain masak apaan" ucapnya sambil tertawa melihat telur mata sapi yang sedikit gosong.
"Masih untung om masakin, nanti kalau nggak, bisa-bisa kamu gak makan" menaruh telur mata sapi di atas meja.
"Masak yang enakan dikit kek" masih sempat-sempatnya Bintang berkomentar.
"Males, masak telur mata sapi kan, lebih cepet" jawabnya sambil menaruh nasi ke atas piringnya
"Oh iya, waktu itu kamu dapet rendang dari mana?" Tanya om Ridwan setelah ingat dengan rendang yang dikasih Bintang.
"Dari mamanya Kara"
"Rendangnya enak banget, kapan-kapan kamu tanya resepnya apa"
"Daripada bantuin om tanya resep ke mamanya Kara, mending aku bantuin plankton dapetin resep kraby patty" Bintang terlalu malu untuk bertanya masalah masakan pada mamanya Kara.
"Bantuin aja sana sampe kambing bisa bertelur juga, plankton gak bakalan berhasil" jawabnya tidak mau kalah.
⭐⭐⭐⭐
Kara menghias kamarnya dengan menggantungkan foto polaroid yang bergambar dirinya dengan Bintang pada lampu tumblr yang memancarkan cahaya berwarna kuning.
"Bagus banget" ucapnya setelah selesai mendekor, tidak lupa Kara juga mencetak foto berukuran 5R dan memasangnya di sebuah figura, lalu meletakkannya di atas nakas di samping tempat tidurnya.
Foto yang berukuran 5R yang berisi tentang kedekatan mereka berdua, Kara memotretnya ketika sedang berjalan-jalan dengan Bintang. Bintang yang memakai hoodie berwarna hitam dan Kara memakai kaos putih kesukaannya, tangan kanan Kara yang mencubit pipi Bintang dan terpancar senyuman manis keduanya.
Sementara puluhan foto polaroid yang tergantung di sebuah tumblr kebanyakan berisi tentang foto Bintang yang tengah tertidur, Kara suka diam-diam memotretnya ketika sedang tidur.
"Ra," panggil mamanya dari ruang makan.
"Iya ma" sahut Kara.
"Ayo makan!" Teriaknya lagi.
Kara sedikit berlari menuju ruang makan yang berada di lantai satu lumayan dekat dengan kamarnya.
Setelah sampai Kara langsung duduk dan memakan makanan yang sudah disiapkan mamanya di atas piring."Kapan-kapan ajak Bintang ke sini lagi" ucap mamanya sambil sibuk menuangkan air ke dalam gelas.
"Iya ma, Bintang suka banget sama masakan mama" ucap Kara tersenyum, dia sangat senang orang tuanya mendukung hubungan mereka.
"Kamu cantik dan Bintang ganteng, bibit unggul" ucap papanya ikut bicara.
"Kara cantik kan, karena mamanya"
"Papa lah" jawab papanya tidak mau kalah.
"Papa gak ada cantik-cantiknya, jadi Kara cantik dari mamanya"
"Papa sama mama malah berantem" ujar Kara yang dari tadi nyimak orang tuanya sedang berantem, merasa terganggu karena tidak bisa makan dengan tenang.
Siap-siap part berikutnya, sebelum lanjut jangan lupa vote nya😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang (Meteor)|[END]
Novela Juvenil[Lengkap] ⚠️Follow sebelum baca⚠️ Reinaldo Bintang. Seorang cowok dingin, cuek, dan sikapnya yang susah ditebak, dia merupakan ketua club futsal yang bernama Black Mouse, bisa dibilang dia juga seorang atlet bela diri. Dengan fisik dan sifatnya yang...