Kara menyusuri setiap ruangan sekolah untuk mencari keberadaan Bintang, ada satu tempat yang belum dia datangi yaitu mushola sekolah, dia sedikit mengintip dari balik kaca jendela mushola.
Dia menduga Bintang sedang tidur di mushola karena perpustakaan yang cukup ramai dengan siswa-siswi di sana sehingga Bintang tidak bisa tidur dengan tenang di sana, namun dugaannya salah Bintang tengah sholat duha.
Selama ini Kara terlalu sibuk istirahat bersama Sila, sampai dia melewatkan momen indah ini, bisa melihat Bintang sholat di mushola dengan khusyuk.
"Subhanallah calon imam gue" gumamnya sambil tersenyum, lalu Kara pergi ke tempat wudhu berniat untuk sholat juga bersama Bintang.
Setelah berwudhu Kara memasuki mushola yang hanya terdapat tiga orang di sana, ada Aldi yang tengah tertidur pulas di atas sajadah berwarna merah, Rangga yang selaku anggota rohis yang sedang sibuk membersihkan rak yang tertempel di dinding yang digunakan untuk menyimpan beberapa Al-Qur'an dan Bintang yang baru saja selesai sholat.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawab Bintang dan Rangga terkecuali Aldi yang sedang berada di alam mimpi.
"Kamu mau sholat?" Tanya Bintang disertai senyumannya.
"Iya" jawab Kara sambil mengambil mukena yang berada di dalam lemari yang terletak di sudut ruangan.
Kara memakaikan mukenanya dan mulai sholat, sementara Bintang mengambil Al-Qur'an mumpung sekarang dia sedang tidak mengantuk jadi dia memutuskan untuk membaca beberapa ayat Al-Qur'an.
Setelah beberapa menit Kara selesai sholat, lalu menghampiri Bintang dan duduk tepat dihadapannya. Mendengar setiap lantunan ayat Al-Qur'an yang Bintang bacakan dengan suara merdunya, Kara menopang dagunya sambil menutup kedua matanya menikmati suara merdu yang masuk dengan lembut ke dalam telinganya.
Sekitar hampir satu lembar Bintang menutup bacaannya dengan Shodaqallah hul'adzim.
"Aku pengen tiap hari denger kamu ngaji" ucap Kara merasa kagum.
"Insyaallah, kalau kita udah nikah kamu bakal denger aku ngaji tiap hari" jawab Bintang.
"Ehm...udah kayak suami istri aja nih" sela Aldi setelah bangun dari tidurnya, Rangga tertawa kecil mendengar ucapan Aldi.
"Apaan sih, lo nyambung aja" jawab Bintang pada sahabatnya, sementara dalam hati Kara mengaminkan ucapan Aldi.
⭐⭐⭐⭐
Yoga menghampiri Bintang yang tengah duduk bersama Aldi, setelah dari mushola mereka membeli beberapa makanan dan memakannya bersama.
"Selamat ya, ternyata lo udah jadian sama Kara" bertepuk tangan sambil mendengus geli.
"Gue pastiin hubungan lo gak akan lama" tersenyum miring sambil menunjukkan wajah tidak suka.
Bintang bangkit dari duduknya "Terserah gue gak peduli" mereka saling menatap dengan tatapan tajamnya.
"Sebenarnya gue gak terlalu cinta sama Kara, karena gue cuma mau jadiin dia selingkuhan"
"Cewek juga punya perasaan, sampai kapan lo mau mainin cewek kayak gitu?"
"Sampai gue bosen, tapi kayaknya gue gak akan pernah bosen" jawab Yoga sambil berlalu pergi.
"Dasar cowok bangsat!" Teriak Aldi yang dari tadi sibuk memakan cemilannya.
⭐⭐⭐⭐
Kara pergi ke toko aksesoris menemani Sila untuk membeli beberapa barang di sana, Kara melihat ke sekelilingnya begitu banyak aksesoris yang terpajang di sana, seketika pandangannya teralihkan setelah melihat gantungan kunci berbentuk Spongebob.
Kara mengambil gantungan kunci tersebut "Lucu banget"
"Sejak kapan lo suka Spongebob?"
"Ini buat Bintang"
"Lah, Bintang suka Spongebob?" Tanya Sila tidak percaya.
"Iya"
"Kayak bocah banget tuh cowok" Sila terkekeh.
"Tambah nge-gemesin tau" jawab Kara sambil tersenyum, dia yakin Bintang tidak akan menolak pemberiannya apalagi ada hubungannya sama Spongebob.
"Ini bagus gak?" Menunjukkan sebuah jepit rambut yang berwarna putih dengan hiasan bintang di atasnya.
"Bagus, ada lagi gak?"
"Nih!" Memberikan jepit rambut itu pada Kara.
Lalu Kara mencoba memakaikan pada rambutnya sambil melihat ke arah kaca apakah jepit rambut itu cocok atau tidak di rambutnya. Sejak Kara mencintai Bintang, dirinya menjadi suka dengan apapun yang berbentuk bintang, setiap kali melihatnya pikirannya selalu teringat dengan wajah ganteng Bintang.
⭐⭐⭐⭐
Malam ini ada pertandingan sepak bola Indonesia melawan Malaysia, Bintang, om Ridwan dan juga Aldi yang ikut nobar, mereka telah bersiap untuk menonton pertandingan tersebut. Dengan ditemani secangkir kopi dan beberapa cemilan di atas meja seperti kacang dan beberapa Snack yang mereka beli di minimarket.
"Gue yakin Indonesia menang, apalagi kalau ada gue di situ" ucap Aldi dengan percaya diri sambil fokus menonton pertandingan tersebut dari layar tv.
"Woy! Itu dikit lagi, coba aja kalau gue yang main pasti udah masuk" Aldi dari tadi tidak berhenti ngoceh, bukan Aldi namanya kalau tidak berisik.
"Wehhh gila! Itu harusnya pelanggaran!" Teriak Bintang ikut greget, sementara om Ridwan dari tadi terlihat kebingungan membedakan mana Indonesia dan mana Malaysia.
"Terus tendang, tendang!" Teriak Aldi, tangan dan kakinya tidak bisa diam.
"Goalll!!!!" Teriak ketiganya sambil mengangkat kedua tangannya mengepal, lalu mereka saling tos untuk merayakan.
Oke segini dulu ya guys🤗
Follow akun aku yah☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang (Meteor)|[END]
Genç Kurgu[Lengkap] ⚠️Follow sebelum baca⚠️ Reinaldo Bintang. Seorang cowok dingin, cuek, dan sikapnya yang susah ditebak, dia merupakan ketua club futsal yang bernama Black Mouse, bisa dibilang dia juga seorang atlet bela diri. Dengan fisik dan sifatnya yang...