Bintang - Tiga Belas

609 48 3
                                    

Bintang melepas genggamannya setelah sampai di kelas, Kara berjalan menuju tempat duduknya menaruh tasnya di atas kursi.

Tangan kanannya merogoh ke kolong meja untuk mengambil bukunya yang tertinggal dua hari yang lalu. Tiba-tiba secarik kertas terjatuh dari kolong meja, Kara mengambil secarik kertas tersebut lalu membukanya, di dalamnya terdapat untaian kata seperti puisi.

Untuk Kara


Tak ada lagi wanita secantik dirimu

Wanita yang ku temui secara tidak sengaja

Berhasil membuatku jatuh cinta dalam sekejap

Kamu sangat istimewa dari apapun, inginku memilikimu

Akan ku pastikan kamu menjadi milikku, Kara bukalah sedikit pintu hati kamu supaya aku bisa memasukinya

Aku akan senantiasa menunggumu

#Dari seseorang yang mencintaimu

Setelah membaca isi dari kertas tersebut, dalam hatinya terus bertanya-tanya siapa orang yang memberi surat ini, apakah ini dari Bintang?

Kara menoleh ke arah Bintang, dia melihat Bintang tengah tertidur pulas, sepertinya bukan Bintang dilihat dari tulisannya sudah dipastikan itu bukan tulisan Bintang.

"La,"

"Hmmm..." Jawab Sila sibuk memainkan ponselnya.

"Lo tau gak siapa yang naruh surat dikolong meja gue?"

"Surat?!" Sila terkejut dan langsung menaruh ponselnya.

"Sini gue liat" pinta Sila langsung membaca isi surat tersebut.

"Alay banget anjir, nih cowok kayaknya gak bisa bikin puisi" Sila membaca isi surat itu sambil tertawa.

"Diem, kalau orangnya denger gimana?"

"Ini siapa sih?" Bertanya balik.

"Gue gak tau, makanya gue nanya sama lo" menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Gue bakal bantu cari siapa orang yang udah ngasih lo surat" setelah bicara Sila langsung terdiam beberapa saat.

"Kayaknya ini gak mungkin Bintang" sambil terus berpikir.

"Apa jangan-jangan Yoga?!" Tebak Sila, membulatkan matanya merasa yakin dengan tebakannya.

"Sampe kapan dia gangguin gue terus!" Keluh Kara berdecak kesal.

"Mending kita cari tau nanti" ujar Sila.

⭐⭐⭐⭐

Kara bersama Sila berjalan mengelilingi setiap sudut sekolah untuk mencari Bintang, hingga sampai mereka di perpustakaan  melihat Bintang dan Aldi tertidur di pojok lebih tepatnya di sudut ruangan, Aldi tidur tengkurap dan Bintang tidur terlentang dan menjadikan punggung Aldi sebagai bantalan. Sekolah berasa milik mereka berdua.

"Dicari kemana-mana ternyata orangnya terdampar di sini" tukas Kara berkacak pinggang.

"Bintang, Aldi bangun!" Teriak Sila, tapi mereka tetap tertidur tidak mendengar teriakan dari Sila.

Bintang (Meteor)|[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang