"Manusia dan makhluk memang tidak akan bisa bersatu. Dulu aku membenci para makhluk, sejak kedatangan satu sosok yang mempengaruhi pola pikirku, selama ini kalian tahu."
- Min Yoongi -
(Author **** POV)
Jung Kyung sibuk menyiram bunga di depan taman gereja. Senandung lagu dia kumandangkan dengan merdu menurutnya, beberapa pengurus lainnya melihat wanita itu begitu senang. Apalagi saat Jung Kyung menyelamatkan kupu-kupu bersayap kuning dari jaring laba-laba.
"Lihat nona Kim, dia sangat baik ya? Hewan saja bisa ditolong, apalagi anak manusia dan hamba Tuhan? Pastinya surga akan banyak dipenuhi oleh seseorang seperti dirinya."
Biarawati itu kagum dengan apa yang ada di depannya. Kedua wanita itu seolah setuju dengan ucapan salah satu temannya itu. Mereka yang sibuk mengupas satu baskom bawang membuat topik pembicaraan yang menurut mereka baik. Bisa dilihat bagaimana Jung Kyung sangat lembut pada serangga kecil yang rapuh.
"Andaikan kalau semua orang sepertinya aku akan senang dan hidup begitu tenang, anak cucuku bisa saja mendapatkan kebahagiaan selamanya."
Dialog mereka menjadi topik yang menyenangkan sekarang, bukannya membahas soal masa depan mereka. Keduanya asyik dengan pembahasan soal seseorang yang berbuat bijak.
Tuhan sangat senang dengan manusia penyayang dan bisa memberikan contoh baik bagi manusia lainnya. Mana yang baik dan benar, biarkan pandangan manusia berbeda seiring waktu. Jung Kyung juga masih sibuk dengan acara mengurus tanaman di sekitar gereja disana. Lagi-lagi Jung Kyung melakukan nyanyian untuk menghibur dirinya sendiri, sesekali dia mengulas senyum dengan gerakan mengangguk pelan.
Jung Kyung memberikan senyuman ramah ke arah mereka. Sadar jika ada bayangan hitam sosok makhluk berada di belakangnya. Penampakan yang tak bisa dilihat oleh siapapun selain dirinya yang ditinggalkan oleh kerasukan. Mungkin dulu dia menyesal tapi sekarang tidak...
Nyatanya dia mendapatkan keuntungan bisa melihat apa yang tak bisa dilihat oleh kebanyakan orang. Jung Kyung juga menahan senyuman di bibirnya saat tahu kalau di salah satu pohon dekat gereja tempat para dua biarawan sibuk disana. Penampakan sosok besar dengan mata merah siap menyerang manusia atau lebih pantas sebagai sosok penuh dendam.
"Kau tidak mengatakan mereka apa yang kau lihat? Padahal mereka memuji namamu beberapa menit yang lalu," suara itu serak.
Wanita itu tak akan menduga kalau makhluk itu bicara lebih dulu dari biasanya. Sosok wanita dengan rambut panjang, tatapan mata sayu dan kulit pucatnya bukti kalau penampakan itu mati secara tragis.
"Biarkan saja. Aku tidak butuh sanjungan, kalaupun aku mengatakan ada setan di sekitar mereka semua akan percuma. Kau harus tahu kalau aku akan sangat senang mendengarkan jeritan takut dan kesedihan. Jiwaku terasa imbang seiring waktu," dialognya yakin. Dia juga mengambil salah satu bunga Kamboja merah muda yang layu, sudah mulai mengering dari pangkal pohonnya.
Bunga yang cantik akan hilang dalam waktu tak terbantahkan. Keriput di tangannya akan semakin parah dan pecah hingga terluka. Sudah sepantasnya di usia sekarang dia menimang seorang cucu. Hal itu bukan lagi keinginannya karena dia sudah lama menganggap kedua putranya bagian dari orang mati.
"Kau tidak pernah berubah ya? Aku akan mengatakan hal penting setelah urusan manusia mu selesai."
Sosok bayangan pergi. Hilang tanpa bekas dalam bantuan angin. Jung Kyung menghela nafas saat dia merasa tubuhnya mengalami penurunan suhu tubuh. Ini efek samping dari apa yang dia dapatkan jika melihat makhluk itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
36 Days (SEASON II) (YoonMin)
FanfictionSatu tahun setelah Jungkook mendapatkan haknya. Setelah tiga puluh enam hari yang panjang dan penuh rintangan. Lantaran tekad kuat, Tuhan memutuskan untuk menghilangkan kemampuan indigo nya, Min Yoongi. Yoongi mengira hidupnya sudah berubah baik-ba...